
Pagi tadi, rupiah dibuka berkibar 19 poin menjadi Rp13.495, dibanding penutupan Selasa kemarin di level Rp13.514 per USD. Rabu ini, mata uang NKRI diperdagangkan di kisaran Rp13.471-Rp13.508 per USD.
Selaras dengan itu, data Yahoo Finance pada Rabu petang ini juga mencatat rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,30% ke level Rp13.473 per USD, dibanding penutupan Selasa lalu di angka Rp13.513 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di rentang Rp13.469-Rp13.515 per USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah pada perdagangan Rabu ini, ditutup di angka Rp13.495, terapresiasi 47 poin dari penutupan Selasa lalu di angka Rp13.542 per USD.
Melemahnya USD seiring imbas normalisasi kebijakan moneter dalam rangka mengejar The Fed. "Normalisasi kebijakan moneter dimana-mana yang sedang berlangsung untuk mengejar The Fed, karena itulah dolar lemah," kata Kepala Strategi Pasar untuk United Overseas Bank di Singapura, Heng Koon How seperti dilansir Reuters.
Alhasil, indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama bertahan di 91,902, setelah sebelumnya berada di level terendah tiga setengah bulan pada Selasa kemarin di posisi 91,751.
Masih melemahnya USD pada Rabu ini, juga dikarenakan investor yang akan mengalihkan perhatian mereka pada risalah rapat kebijakan Desember Federal Reserve, saat menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya pada 2017. Isyarat selanjutnya berasal dari data ekonomi AS pekan ini, termasuk pengumuman angka pekerjaan pada Jumat lusa.
"Jadi kuncinya untuk meningkatkan dolar adalah soal risala The Fed dan data pekerjaan AS akan mendorong yield obligasi 10 tahun AS naik di atas 2,5%," kata Teppei Ino, analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di Singapura.
(ven)
Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1270718/32/rupiah-digdaya-terhadap-dolar-as-ke-level-rp13475-1514976719Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Digdaya Terhadap Dolar AS ke Level Rp13.475"
Post a Comment