Dian juga mengungkapkan pendapatnya soal rencana Bank Indonesia yang akan mengatur QR Code. Berikut penuturannya.
Bagaimana asosiasi melihat perkembangan QR Code?
Kami melihat ini sebagai solusi untuk menghubungkan penyedia jasa pembayaran, merchant, dan pelanggan dengan biaya yang lebih murah dan cakupan yang lebih luas. Implementasinya juga bisa lebih cepat. Kami pasti mendukung karena tren di luar juga ke arah sana dan sudah ada yang masif di beberapa negara Asia. Sebut saja misalnya di Cina dan Korea, mereka sudah menggunakan QR Code secara intensif.
Bagaimana daya tarik bisnisnya?
Sebenarnya, masih sama. Ada penyelenggara pembayaran, ada merchant, dan ada pelanggan. Nah, yang pasti, biayanya bisa lebih murah. Sebab, investasi alatnya minimum. EDC dengan QR scanner yang digunakan tidak semahal EDC yang sekarang. Bahkan, kalau mau pakai Static QR Code modal stiker saja juga dapat bekerja dengan investasi yang minim. Pelanggan juga menggunakan properti sendiri, yaitu cukup ponsel yang berkamera. Artinya, biaya bisa lebih terjangkau dari merchant dan pelanggan.
Bisa menekan biaya berapa besar?
Kalau referensi di luar negeri, seperti Cina yang sudah menggunakannya secara masif, ada yang bisa menekan satu per tiga puluh kali lebih murah dari rate kartu kredit yang ada sekarang. Itu sangat menarik. Indonesia belum bisa sampai segitu, tetapi seharusnya bisa ditekan lebih murah.
Apa harapan asosiasi dari aturan yang akan dibuat Bank Indonesia terkait QR Code? Simak wawancara selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 48/VI/2018 yang terbit Senin (29/1/2018).
(amm)
Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1277437/178/tren-di-luar-juga-ke-arah-pembayaran-digital-melalui-qr-code-1517144416Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren di Luar Juga ke Arah Pembayaran Digital melalui QR Code"
Post a Comment