
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, di negara maju, pertumbuhan ekonomi AS diprakirakan meningkat ditopang oleh investasi dan konsumsi yang menguat seiring optimisme terhadap reformasi pajak di AS. Sejalan dengan perkembangan tersebut, suku bunga Fed Fund Rate diperkirakan akan kembali meningkat.
"Hal ini disertai dengan penurunan besaran neraca bank sentral untuk merespons ekspektasi inflasi yang akan meningkat di kisaran targetnya," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/2/2018).
Selain itu, ekonomi Eropa juga diperkirakan tumbuh lebih baik, didukung oleh perbaikan ekspor dan konsumsi serta kebijakan moneter yang akomodatif. Pertumbuhan ekonomi Jepang juga direvisi ke atas sejalan dengan perkembangan ekspor yang kuat, implementasi insentif perpajakan untuk perusahaan, dan kebijakan moneter yang masih akomodatif.
"Sementara itu di negara berkembang, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan tetap tumbuh tinggi terutama didorong oleh ekspor seiring peningkatan permintaan, khususnya dari negara maju," imbuh dia.
Ditambahkan olehnya, ekonomi India juga diperkirakan mulai pulih seiring dengan hilangnya dampak demonetisasi dan penerapan sistem pajak baru. "Prospek pemulihan ekonomi global yang membaik tersebut akan meningkatkan volume perdagangan dunia dan harga komoditas global, termasuk minyak, pada 2018," tandasnya.
(akr)
Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1282476/35/bi-prediksi-ekonomi-global-kembali-terkerek-tahun-ini-1518692621Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Prediksi Ekonomi Global Kembali Terkerek Tahun Ini"
Post a Comment