
Sekretaris Umum DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat Henri Hendarta mengatakan, bisnis ritel tetap optimistis tahun ini bisa mencatat target pertumbuhan 8% -10 %. Tahun demokrasi, lanjut dia, juga akan turut mendongkrak belanja politik meski imbasnya tak secara langsung dirasakan bisnis ritel.
"Tahun lalu pertumbuhan ritel hanya sampai di angka 5%. Saya berharap tahun ini tak berulang karena sebagian besar konsumen masih memilih ritel konvensional untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," ungkap Henri di Bandung, Jumat (2/2/2018).
Faktor lainnya yang akan mendongkrak belanja ritel pada momen Ramadan dan jelang Idul Fitri pada Mei 2018. Pada season tersebut ritel dapat meraih profit dari kategori fashion dan groceries yang khusus muncul menjelang Lebaran.
"Momen puasa dan jelang Lebaran biasanya ritel mulai kebanjiran konsumen. Mereka menghabiskan budget untuk berlanja fashion dan makanan musiman seperti kue kaleng, sirup, dan pakaian jadi. Kenaikannya bisa mencapai 200%-300% dari bulan biasanya," tuturnya.
Kendati demikian, ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi, walaupun daya beli konsumen diprediksi masih terjaga secara kuantitas. Misalnya, perubahan pola belanja ke arah barang murah, sehingga tren ini semakin memangkas keuntungan ritel sepanjang 2017.
(izz)
Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1278934/34/ritel-jabar-optimistis-tahun-ini-tumbuh-di-atas-8-1517572327Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ritel Jabar Optimistis Tahun Ini Tumbuh di Atas 8%"
Post a Comment