Search

Rupiah Ditutup Terdepresiasi ke Level Rp13.680/USD

loading...

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Kamis (22/2/2018) terdepresiasi hingga mendekati level Rp13.700/USD untuk semakin terpuruk ke zona merah. Kejatuhan mata uang Garuda berbanding terbalik dengan USD yang semakin melesat ke posisi terbaiknya.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg, pada sesi akhir perdagangan berada di level Rp13.685/USD atau memburuk dibandingkan posisi penutupan kemarin Rp13.618/USD. Sepanjang hari ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.643 - Rp13.700/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah hingga perdagangan sore tercatat anjlok ke posisi Rp13.680/USD atau tidak lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya Rp13.618/USD. Pergerakan harian rupiah ada di level Rp13.616 - Rp13.688/USD.

Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah di akhir sesi terlihat terpuruk di level Rp13.680/USD. Posisi tersebut menunjukkan rupiah tenggelam sangat dalam dibandingkan kemarin yang berakhir pada level Rp13.595/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada posisi Rp13.665/USD. Hal ini ini memperlihatkan rupiah masih tak berdaya di zona merah dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.582/USD.

Dikutip dari Reuters, dolar perlahan tapi pasti terus merangkak naik ke level tertinggi 10 hari pada perdagangan sore hari ini. Setelah pertemuan Federal Reserve AS menunjukkan sinyal bahwa pembuat kebijakan menunjukkan optimisme di tengah kekhawatiran inflasi dan kebutuhan peningkatan suku bunga acuan.

Risalah pertemuan The Fed diyakini menjadi sinyal dan memperkuat harapan bahwa Bank Sentral akan menaikkan suku bunga di bawah pimpinan baru Jerome Powell bulan depan. Lonjakan suku bunga diharapkan akan terus berlanjut pada tahun 2018, setidaknya sebanyak dua kali.

Hasil pertemuan tersebut juga menunjukkan optimisme para pembuat kebijakan terkait soal pertumbuhan ekonomi AS. Imbasnya tercatat indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik ke level tertinggi 90.235 atau menjadi terkuat sejak 13 Februari.

Hal tersebut membuat greenback naik lebih dari 2% dari level terendah tiga tahun yang mulai dipangkas pada hari Jumat, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan pertama di 2018.

"Pengumuman risalah FOMC (Federal Open Market Committee) telah memberi mendongkrak posisi dolar, dengan keyakinan menyatakan bahwa aktivitas dan inflasi bergerak di jalur yang benar untuk mendapatkan kenaikan bertahap suku bunga," kata Kepala Strategi mata uang ING Chris Turner di London.

(akr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1284331/32/rupiah-ditutup-terdepresiasi-ke-level-rp13680usd-1519293832

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Rupiah Ditutup Terdepresiasi ke Level Rp13.680/USD"

Post a Comment

Powered by Blogger.