Rupiah Gagal Ambil Untung saat USD Tertekan Kebijakan Trump

JAKARTA - Nilai tukar rupiah selama dua hari berturut-turut masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di pasar spot. Jumat (16/3/2018), indeks Bloomberg mencatat rupiah turun tipis 2 poin atau 0,01% menjadi Rp13.751 per USD, dibanding penutupan Kamis di Rp13.749 per USD.

Awal perdagangan, rupiah dibuka bearish 19 poin ke posisi Rp13.768 per USD. Jumat ini, mata uang NKRI diperdagangkan di Rp13.745-Rp13.773 per USD.

Pelemahan rupiah juga tercatat di data Yahoo Finance, di mana pada petang ini turun 4 poin atau 0,03% menjadi Rp13.749 per USD, dibanding penutupan Kamis di Rp13.745 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.743-Rp13.766 per USD.

Pelemahan rupiah pada Jumat ini cenderung menyempit, seiring dengan jatuhnya USD akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Usai memecat Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, Trump pada hari ini memecat penasihat keamanan nasional, Herbert Raymond McMaster. Melansir dari Reuters, investor semakin cemas terhadap arah yang diambil Trump saat ini setelah serangkaian keputusan terhadap anggota staf utama.

Alhasil, USD jatuh 0,4% terhadap yen Jepang menjadi 105,940 yen, setelah sempat menyentuh 106,380. Greenback turun sekitar 0,8% pada pekan ini terhadap safe haven yen.

Kepala ekonom pasar di Mizuho Bank di Tokyo, Daisuke Karakama menilai perubahan personel yang berlangsung di Gedung Putih sehingga membawa dolar melemah, lebih disebabkan Presiden Trump memilih orang-orang yang sejalan dengannya untuk menjalankan kebijakan proteksionisme.

(ven)

Let's block ads! (Why?)