
loading...
Kenaikan indeks ditopang oleh sentimen positif dalam negeri, yaitu Neraca Perdagangan pada Maret 2018 yang surplus USD1,09 miliar. Hal ini ditambah dengan ekspor Indonesia pada Maret 2018 yang tembus USD15,58 miliar atau naik 10,24%. Hal ini menunjukkan ekonomi yang semakin baik.
Sementara itu, sektor saham terpantau variatif dengan saham konsumer naik 0,97%, disusul kenaikan sektor aneka industri 0,91%. Dan dari 510 saham, 187 menguat, 128 stabil, dan 195 tertekan.
Nilai transaksi saham mencapai Rp4,94 triliun dari 6,67 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp546,32 miliar, dengan aksi jual asing Rp1,81 triliun dan aksi beli asing Rp1,26 triliun.
Saham-saham yang menguat antara lain CITA melonjak 17,07%, TBMS tambah 8,13%, dan KONI naik 6,57%. Berbanding dengan saham yang merugi antara lain DSSA tekor 20,0%, IBST berkurang 19,03%, dan HELI melemah 10,81%.
Sementara itu pasar Asia ditutup bervariasi, karena investor mencerna soal masih adanya perang dagang antara AS dengan China. Kendati Presiden China Xi Jinping memberi sinyal untuk "mundur" dari perang dagang dengan membuka ekonomi negaranya, namun tidak demikian dengan Presiden AS Donald Trump. Wall Street Journal melaporkan Trump mengancam akan memblokir investasi perusahaan teknologi China di AS.
Kabar ini membuat bursa regional Asia variatif. Melansir CNBC, Senin (16/4/2018), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,26% atau 56,79 poin menjadi 21.835,53. Dan indeks Topix bertambah 0,4%. Sektor saham farmasi dan utilitas berkontribusi besar terhadap perolehan bursa Jepang hari ini.
Di Korea Selatan, patokan Kospi ditutup lebih tinggi 0,1% menjadi 2.457,49 berkat kenaikan saham teknologi, terutama saham Samsung Electronics yang naik 1,08%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,21% menjadi 5.841,30, berkat kenaikan saham-saham energi.
Pasar China berakhir terpukul, dengan Hang Seng Hong Kong turun 1,75%, karena jatuhnya saham keuangan dan teknologi. Penurunan ini juga disebabkan melemahnya dolar Hong Kong terhadap dolar AS. Shanghai kehilangan 1,53% menjadi 3.110,75 dan Shenzhen turun 0,52% menjadi 1.824,77.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Data Neraca Perdagangan Bantu ISHG Pulang Menguat 16,42 Poin"
Post a Comment