loading...
Salah satu produk IKM yang difasilitasi Kemenperin adalah produk ekskavator mini dari sentra IKM logam Bugangan, Semarang, Jawa Tengah. Kemenperin memfasilitasi ekskavator dengan merek Kasmino itu untuk bisa ikut dipamerkan pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Agustus mendatang.
"Dalam waktu dekat, ekskavator buatan Kasmin ini akan kami pamerkan dalam GIIAS 2018, agar para pengunjung dapat mengetahui produk inovasi buatan anak bangsa sehingga bisa dikenal baik nasional maupun mancanegara," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam siaran pers, Sabtu (7/4/2018).
Ekskavator Kasmino diproduksi oleh Alberindo atau Alat Berat Indonesia, IKM logam milik Kasmin Riyadi. Hanya dengan mempekerjakan lima orang karyawan, Kasmin mampu memproduksi ekskavator berbobot 500 kg yang memiliki komponen bahan baku utama seperti motor hidrolik dan perangkat kabel dari Polandia dan Italia, dan besi kerangka asli Indonesia. Ekskavator mini tersebut dijual seharga Rp250 juta per unit, 50% lebih murah ketimbang produk sejenis yang diimpor dari negara lain.
Selain melalui fasilitasi pameran, baik di tingkat domestik dan internasional, jelas Gati, Kemenperin juga telah membangun infrastruktur digital e-Smart IKM guna memperluas pasar di tengah berkembangnya era Industri 4.0.
Tak hanya itu, Kemenperin juga memfasilitasi pemberian sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan hak paten merek agar produk IKM dapat lebih berdaya saing baik di pasar domestik maupun ekspor.
Sejalan dengan hal tesebut, Kemenperin memiliki program restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, di mana produsen bisa mendapatkan potongan harga sampai dengan 30% atas mesin dan peralatan produksi yang dibelinya. "Kami juga memberikan bimbingan teknis serta fasilitasi sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditujukan bagi para SDM di IKM," imbuhnya.
Dalam menghadapi pertarungan pasar yang semakin kompetitif, lanjut Gati, Kemenperin juga mendorog dibangunnya kemitraan antara IKM dengan industri besar. Gati berharap, para pelaku IKM nasional dapat memanfaatkan program-program pengembangan IKM tersebut agar lebih berdaya saing.
Pengembangan sektor IKM dalam negeri telah lama berperan penting dalam menopang perekonomian Indonesia. Kemenperin mencatat, jumlah unit usaha IKM di dalam negeri terus mengalami peningkatan setiap tahun. Misalnya, pada tahun 2013, sebanyak 3,43 juta IKM, naik menjadi 3,52 juta IKM pada tahun 2014. Kemudian, mampu mencapai 3,68 juta IKM di tahun 2015, dan bertambah lagi hingga 4,41 juta tahun 2016. Pada tahun 2017 jumlah IKM diperkirakan lebih dari 4,5 juta unit usaha.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekskavator Mini Produksi IKM Akan Dipamerkan di GIIAS 2018"
Post a Comment