
loading...
“Pendapatan naik sebesar 26,44% dari pendapatan kuartal 1/2017. Kenaikan ini karena terjadi peningkatan produksi hingga Maret 2018 ini,” kata Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, saat konferensi pers kinerja kuartal 1/2018, di Hotel JW Mariot, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Menurut dia, selain produksi naiknya pendapatan juga ditopang dari penjualan batu bara ekspor pada kuartal 1/2018 sebesar 55% dari total pendapatan. Sedangkan pendapatan dari penjualan batu bara domestik relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya yaitu mencapai sebesar 43% dari pendapatan.
Secara total selama kuartal 1/2018 terdapat peningkatan volume penjualan batubara sebesar 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rinciannya dari sekitar 5,4 juta ton meningkat menjadi 6,3 juta ton.
“Peningkatan penjualan tersebut merupakan bagian dari strategi perseroan dalam memanfaatkan indeks harga batubara dunia yang relatif masih tinggi. Selain itu optimasi penjualan batubara berkalori menengah dan rendah,” ucapnya.
Ia menambahkan, PTBA menargetkan produksi batubara tahun ini sebesar 25,54 juta ton, naik 5% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 24,25 juta ton. Tahun ini, kata dia, PTBA menganggarkan investasi sebesar Rp6,55 triliun yang terdiri dari Rp1,43 triliun untuk investasi rutin dan sisanya Rp5,12 triliun untuk investasi pengembangan.
Target pengembangan tahun ini, PTBA akan membangun sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang di antaranya PLTU Mulut Tambang Bangko Sumsel 8 dengan kapasitas 2x620 megawatt (MW) di Muara Enim, Sumsel. Konstruksi ditargetkan mulai triwulan III 2018.
Untuk target financial closed dari pihak lender yakni China Exim Bank ditargetkan Mei atau Juni tahun ini. Sedangkan untuk amandemen power purchase agreement (PPA) telah ditandatangani Bersama PT PLN (Persero). Proyek PLTU Sumsel 8 ini ini menelan investasi sebesar USD1,6 miliar. “PLTU Sumsel 8 ditargetkan commercial on date tahun 2021 untuk unit 1 dan tahun 2022 untuk unit 2 dengan kebutuhan batubara sebesar 4,2 juta ton,” kata dia.
Tak hanya itu, PTBA juga mengembangkan PLTU Mulut Tambang Peranap dengan kapasitas 2x300 MW di Indragiri Hulu Riau. Target operasi PLTU ini dijadwalkan pada 2022 mendatang. Bukit Asam juga akan mengembangkan PLTU Mulut Tambang Sumsel 6 dengan kapasitas 2x300 MW di Tanjung Enim. PLTU ini direncanakan mulai beroperasi pada 2022.
Selain itu PTBA bersama Inalum juga akan mengembangkan Kuala Tanjung dengan kapasitas 2x350 MW dengan target operasi 2021. Emiten tambang ini juga akan mengembangkan PLTU Halmahera Timur dengan kapasitas 2x40 MW Bersama Antam. Rencananya PLTU ini akan beroperasi pada 2021.
“Kami juga akan menegembangkan PLTU Pomala, PLTU Sumatra, dan PLTS di Sumatra Utara. Proyek PLTS targetnya beroperasi 2022,” ujarnya.
Di sisi transportasi batu bara, PTBA bekerja sama dengan PT KAI akan mengembangkan proyek angkutan batubara jalur kereta api baru terdiri dari rute Tanjung Enim-Simpang- Perajin dengan kapasitas 10 juta ton per tahun. Rute angkutan batubara ini direncanakan beroperasi 2023.
“Selanjutnya, PTBA juga akan mengembangkan rute jalur batubara dari Tanjung Enim-Srengsem dengan kapasitas 20 juta ton yang ditargetkan akan beroperasi pada 2023,” kata dia.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Laba Bersih PTBA Kuartal I/2018 Capai Rp1,45 Triliun"
Post a Comment