
loading...
"Saat ini konsorsium perbankan syariah di Jabar baru menggarap BIJB. Ke depan, kami mendorong bank-bank syariah bisa masuk ke proyek tol, jalur kereta api, dan lainnya," jelas Kepala OJK Regional 2 Jabar Sarwono usai membuka iB Vaganza di Aula BEC, Kota Bandung, Jumat (20/4/2018).
Selain menggarap pembiayaan infrastruktur, OJK berharap perbankan syariah bisa menelurkan produk kreatif, disesuikan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga ke depan perbankan syariah bisa lebih dikenal. Misalnya produk yang terkait perumahan, kendaraan bermotor, produk ibadah, dan lainnya.
Langkah-langkah itu, lanjut dia, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perbankan syariah yang saat ini masih terbilang stagnan di angka 5% secara nasional. Walaupun untuk wilayah Jawa Barat, perbankan syariah mengalami pertumbuhan lebih tinggi di atas 8%.
Diakui dia, dari sisi dana pihak ketiga, perbankan syariah di Jabar dapat mencatat pertumbuhan yang baik. Namun penyaluran pembiayaan masih rendah. Ekspansi perbankan syariah pada kredit infrastruktur, diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kinerja pembiayaan perbankan syariah.
OJK, lanjut dia, juga secara gencar terus berupaya memperkenalkan perbankan syariah kepada masyarakat. Diakuinya, saat ini produk perbankan syariah sudah sangat beragam. Sayangnya, kurangnya literasi dan edukasi, membuat masyarakat belum mengetahui secara luas produk dan skema perbankan syariah.
"Saat ini, inklusi keuangan syariah baru 8%. Ini masih perlu dorongan agar lebih dikenal masyarakat. Ini (iB Vaganza) upaya OJK naikkan inklusi perbankan syariah. Di sini banyak produk pembiayaan dan lainnya, sebagai pembanding selain perbankan konfensional," paparnya.
Sementara itu, GM Dana dan Transaksional BNI Syariah Bambang Sutrisno mengakui, pihaknya memprediksi, pertumbuhan funding akan lebih besar dari landing, karena beberapa faktor. Tahun politik juga mempengaruhi turunnya pembiayaan perbankan syariah.
"Sejak 2017 kami sudah masuk ke pembiayaan infrastruktur. Sehingga pertumbuhan kinerja pembiayaan kami di atas rata-rata industri nasional. Tahun ini, kami menargetkan kenaikan funding 17,2 persen dari Rp29,04 triliun menjadi Rp34 triliun. Kami berharap, target itu bisa tercapai 75% pada semeter 1," imbuh dia.
Diakui dia, untuk masuk ke pembiayaan infrastruktur, perlu upaya bersama perbankan syariah seperti konsorsium. Karena nilai proyek yang begitu besar. Berbeda dengan perbankan konfensional yang sudah memiliki aset tinggi.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perbankan Syariah Didorong Ikut Garap Proyek Infrastruktur"
Post a Comment