
loading...
Kendati demikian, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai pelemahan tersebut hanya sementara. Tito memastikan, terpuruknya IHSG tidak berarti ada krisis ekonomi di Indonesia.
Tito yakin, krisis ekonomi terparah yang dialami Indonesia pada 1998 tidak akan terulang. Pemerintah diyakininya telah menjalankan program yang memperkuat fundamental ekonomi nasional secara jangka panjang.
"Ada pemerintah bicara mengenai perekonomian kuat dengan pembangunan infrastruktur, tambah ekspor dan tidak jangka pendek. Sementara, jelang Lebaran wajar jika inflasi naik," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Dia mencontohkan, IHSG juga sempat terpuruk ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terpilih November 2016 silam. Namun, tak lama berselang, IHSG kembali melaju ke zona hijau.
"Kita lihat sejarah saat Trump effect. Saya minta dukung menjaga pasar karena kalau tanya apa akan jadi krisis 1998? Tidak, saya percaya kita tidak akan seperti 1998 karena kita lihat sejarah pernah tanggal 16 Desember-23 Desember 2016, IHSG turun 3,9% saat Trump menang," katanya.
Menurut Tito, hanya butuh waktu seminggu untukmu IHSG kembali menguat 5,35%. Naik-turunnya indeks pasar modal menurutnya adalah suatu hal yang biasa dari waktu ke waktu.
"Naik 5,35% dalam seminggu, hal yang sama terjadi 1998. Indeks bisa turun, lalu naik cepat, tapi memang itulah pasar modal," tegasnya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Ada Krisis, Dirut BEI Yakinkan Pelemahan IHSG Sementara"
Post a Comment