
loading...
Diikuti lebih dari 50 siswa SMA/SMK Sederajat di Jabodetabek, Indonesia, seluruh peserta menampilkan lomba pidato selama 5 menit, yang memuat berbagai solusi inovatif untuk menghemat air dan melestarikan lingkungan.
Dari 10 finalis, terpilih dua Duta Hari Air yang nantinya akan mensosialisasikan pentingnya memelihara air, ke sekolah-sekolah di Indonesia dan melalui media sosial. Berbagai ide cemerlang dipamerkan para finalis di atas panggung, juga riset dan pengamatan mendalam tentang kondisi kelangkaan air di Jakarta dan sekitarnya.
"Membangun infrastruktur baru memang suatu solusi yang sangat baik. Namun, yang sangat penting sebenarnya kesadaran dari masyarakat untuk berpartisipasi. Saat ini, giliran siswa dan generasi muda untuk menciptakan terobosannya dalam melestarikan alam untuk air," ujar Imam Santoso, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dalam Keterangan resminya.
Muhammad Daffa Hakim dari SMAN 46 Jakarta, yang terpilih Duta Hari Air 2018, berhasil membuat juri terkesan lewat idenya menciptakan tempat sampah inovatif di tepi-tepi jalan. "Saya akan ciptakan tren baru membuang sampah. Di daerah sekitar pantai, misalnya, akan dihadirkan beberapa tong sampah yang masing-masing bertuliskan nomor 1 hingga 5," kata Daffa.
"Seluruh tong ini akan dipasangi satu pertanyaan, misalnya tentang bagaimana Anda menilai matahari terbenam hari ini? Lalu, buang sampah Anda ke salah satu tong yang mewakili penilaian Anda. Intinya, saya akan ciptakan pengalaman membuang sampah, seseru interaksi di media sosial," papar Daffa.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Hanya Bangun Infrastruktur, PUPR Ikut Tumbuhkan Kesadaran"
Post a Comment