Search

Timing Terlambat, Impor Pangan Tak Efektif Jaga Stabilitas Harga

loading...

JAKARTA - Keputusan impor pangan yang kerap dilakukan pemerintah menurut Institute for Developement of Economic (Indef) kerap terlambat. Contohnya, saat membuka keran impor beras, ekonom Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan, kebijakan itu diambil setelah harga melambut tinggi.

"Contohnya impor beras, kebijakan impor ini tidak efektif menjaga stabilitas karena timing impor terlambat yaitu ketika harga sudah melambung, baru dilakukan keputusan impor. Di 2017 juga impor dilakukan November yang seharusnya Juli," ujar Ahmad di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

(Baca Juga:Kebiasaan Impor Pangan RI Menggerus Devisa Negara)

Menurutnya, pemerintah harus membuat antisipasi keterlambatan timing impor, misalnya menerapkan sistem Early Warning System (EWS) sehingga perencanaan dan pelaksanaan antisipatif lebih cepat. Dengan EWS, monitoring untuk harga produk pangan dapat dilakukan sehingga lonjakan harga tertentu tidak terjadi.

"Jangan sampai izin impor produk pangan dilakukan saat terjadi ketersediaan supply domestic melimpah," tuturnya.

Selain impor beras, kebijakan impor raw sugar juga tidak efektif dalam menjaga stabilitas harga karena timing impot serta struktur pasar yang terbatas pada beberapa importir produsen (IP) dan importir terdaftar (IT) saja. Hal ini berpotensi menimbulkan moral hazard dan berpotensi memunculkan para rent seeker.

"Indef rekomendasikan evaluasi sistem penunjukan IT dan IP yang berpotensi memunculkan praktek oligopoli dan kartel sehingga kembali memunculkan sejenis kegagalan pasar serta mekanisme lelang dan tata niaga," tukasnya.

(akr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1298836/34/timing-terlambat-impor-pangan-tak-efektif-jaga-stabilitas-harga-1524040550

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Timing Terlambat, Impor Pangan Tak Efektif Jaga Stabilitas Harga"

Post a Comment

Powered by Blogger.