
loading...
"Dampaknya kita lihat dulu karena long term (jangka panjang). Kita masih menunggu langkah-langkah BI untuk atasi Rupiah," ujar Menperin Airlangga Hartarto di Palembang, Jumat (11/5/2018).
Menurutnya, pelemahan rupiah dikarenakan fenomena eksternal, dimana Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan alias Fed rate. "Tentunya pelamahan rupiah, fenomena regional dimana beberapa negara menaikan investasi. Pas menaikkan itu investasi mengharapkan adanya perubahan," sambungnya.
Sementara itu sebelumnya Bank Indonesia (BI) menyatakan akan mengambil langkah tegas untuk memastikan terciptanya stabilitas perekonomian, di tengah meningkatnya tantangan global saat ini.
Tantangan global terutama siklus peningkatan suku bunga di Amerika Serikat, meningkatnya harga minyak dunia, menguatnya risiko geopolitik akibat meningkatnya sengketa dagang AS-China dan pembatalan kesepakatan nuklir AS-Iran. Hal tersebut mengakibatkan menguatnya dolar AS terhadap seluruh mata uang dunia, termasuk rupiah.
BI juga akan konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien, sehingga ketersediaan likuiditas, baik di pasar valuta asing dan pasar uang tetap terjaga dengan baik. Operasi moneter di pasar valuta asing tetap akan dilakukan untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar agar keyakinan pelaku ekonomi dapat dipastikan tetap terjaga.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Awasi Imbas Kejatuhan Rupiah ke Industri, Menperin Menanti Langkah BI"
Post a Comment