
loading...
"Jadi (harga) pangan dan transportasi, kan habis Lebaran (tarif menurun). Rasanya 0,3% ini masih lumayan oke, walau sedikit lebih tinggi dari biasanya," ujar Darmin di kantornya kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (3/9/2018).
Meski kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tengah anjlok dalam sebulan terakhir, namun saat ini belum membebani inflasi. Pun demikian, Darmin mengatakan akan terus memperhatikan pelemahan rupiah yang tengah berada di kisaran Rp14.800 per dolar AS yang bisa saja memberi tekanan ke inflasi melalui inflasi inti.
"Saya tidak bisa menebak, tapi kalau itu mulai berpengaruh (inflasi dari impor dan rupiah), pasti munculnya di inflasi inti. Walau inflasi inti itu tidak semuanya dari impor. Tapi kalau ada pengaruh impor, itu akan terlihat, dia berubah," jelasnya.
Tidak hanya itu, Darmin pun akan terus menjaga harga pangan. Menurut dia, diantaranya dengan pasokan yang memadai dan mendorong operasi pasar untuk merespons data harga beras di Pasar Induk Cipinang yang terus bergerak naik.
"Pada saat itu, pemerintah melakukan operasi pasar agak besar-besaran supaya jangan jadi naik. Karena kalau (harga) jadi naik maka jadi susah," jelasnya.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Darmin: Deflasi Karena Penurunan Harga Pangan dan Transportasi"
Post a Comment