
loading...
Data menunjukkan, kualitas udara sisi selatan Jakarta lebih baik dibandingkan sisi timur dan barat. Hal ini bisa dimaklumi karena di sisi timur terdapat kawasan industri terbesar di Asia, Cikarang, dan kawasan industri di barat Jakarta memberikan pengaruh besar terhadap kualitas udara.
Salah satu kawasan di sisi selatan Jakarta adalah kawasan Sentul yang hanya berjarak 20 km dari Jakarta. Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit mengatakan, kawasan Sentul merupakan kawasan yang sedang tumbuh pesat.
Kawasan ini menjadi favorit warga Jakarta Selatan, sama seperti Tangerang Selatan yang menjadi tempat pergeseran masyarakat Jakarta Barat untuk tinggal. Selain memiliki suasana alami dan asri, kawasan ini juga dikenal sebagai kawasan wisata.
“Properti di kawasan Sentul selain untuk dihuni, juga menjadi instrumen investasi, mengingat harga properti di kawasan ini terus naik,” ujarnya. Melihat potensi Sentul ke depan yang memberikan banyak peluang, beberapa developer sudah mulai bergerak mengembangkan kawasan ini, salah satunya PT Adhi Commuter Properti.
Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini mengembangkan LRT City Royal Sentul Park di lahan dekat Sentul International Sirkuit. Amrozi Hamidi, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti (ACP), mengatakan, Sentul memiliki potensi besar ke depan. Dengan kualitas udara yang lebih bagus dibandingkan daerah lain, ke depan kawasan Sentul akan semakin diminati konsumen.
“Kami optimistis properti yang kami hadirkan di Sentul akan menjadi pilihan bagi konsumen. Tentu kami akan membangun kawasan ini tidak hanya sebuah hunian, tetapi juga kawasan komersial lainnya,” tuturnya.
Nanang Safrudin Salim, Project Director LRT City Sentul, Royal Sentul Park, mengatakan, proyek ini dikembangkan di lahan seluas 14,8 hektare dengan investasi Rp7,5 triliun. “Di kawasan ini rencananya dibangun 12 tower yang berfungsi sebagai apartemen, office , hotel, dan mal yang dilengkapi kawasan komersial dan fasilitas berlibur.
Ground breaking tower pertama telah dilakukan pada Juli 2017 dengan progres pembangunan tower pertama mencapai 20%,” bebernya. Sementara itu, pengembang PT Urban Jakarta Propertindo (UJP) memulai pembangunan konstruksi apartemen Urban Sky di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, yang bernilai Rp1,3 triliun.
Proyek properti tersebut ditarget selesai kurang dari dua tahun. Direktur Pengembangan Usaha dan Sekretaris Perusahaan UJP Tri Rachman Batara mengatakan, Urban Sky adalah proyek berkonsep TOD (transit oriented development) di jalur LRT (light rail transit ) Jakarta-Bekasi. Proyek ini nantinya terdiri dari dua tower besar, terdiri dari 3.300 unit apartemen.
Selain itu, ada 4.600 m2 area komersial dan area publik, termasuk sarana olahraga serta 25.000 m2 area parkir (gedung) yang dibangun di lahan seluas 12.650 m2.
Dia mengungkapkan, proyek ini telah mendapatkan izin prinsip yang dibutuhkan, seperti IMB dan izin test pile. Perseroan menunjuk Adhi Persada Gedung (APG) sebagai kontraktornya, terutama karena pengalamannya membangun fasilitas berkonsep serupa di beberapa lokasi lainnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konsep LRT City Banyak Diadopsi Pengembang"
Post a Comment