
loading...
(Baca Juga: Bank of England Naikkan Suku Bunga Acuan)
Dilansir BBC, Kamis (13/9/2018) Komite Kebijakan Moneter Bank mengungkapkan, terdapat indikasi "ketidakpastian yang lebih besar dalam proses kepergian Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) alias Brexit sejak pertemuan terakhir. Sementara sebagian besar ekonomi tidak mengharapkan adanya kenaikan lanjutan sampai Inggris hengkang dari UE pada Maret 2019, mendatang.
Ramalan Pertumbuhan Ekonomi Inggris
Diterangkan oleh MPC ada risiko tinggi dalam pertumbuhan ekonomi global, menyusul ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin memanas. Konflik dagang serta perang tarif antara dua ekonomi besar dunia membuat turbulensi di beberapa pasar negara berkembang.
Staf regional Bank melaporkan, bahwa pebisnis cenderung menahan diri untuk mengeluarkan biaya serta investasi mereka menjelang Brexit. Namun, pertumbuhan ekonomi Inggris pada kuartal ketiga tetap diramalkan bakal meningkat dari 0,4% menjadi 0,5%. Sebagian besar diyakini sentimen positif datang dari penguatan belanja konsumen selama musim panas.
Risalah hasil pertemuan MPC pada bulan September, menunjukkan kenaikan dalam pertumbuhan ekonomi dan upah tidak mempengaruhi untuk secara bertahap dan terbatas menaikkan suku bunga dalam beberapa tahun mendatang. Pernyataan ini disampaikan Samuel Tombs dari Pantheon Macroeconomics.
Sementara Ruth Gregory dari Capital Economics menerangkan, dengan asumsi kesepakatan Brexit bakal stagnan dan ekonomi mampu bertahan dengan baik. Diperkirakan suku bunga bakal naik dua kali tahun depan serta dua lagi pada 2020, untuk membawa suku bunga acuan Inggris menjadi 1,75%.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Suku Bunga Acuan Inggris Ditahan Pada Level 0,75%"
Post a Comment