
loading...
"Semua penyelidikan ini masih berlangsung dan kami berharap dalam 1 bulan rekomendasi teknis dari Badan Geologi akan dikeluarkan dan diharapkan dapat digunakan untuk keperluan rehabilitasi dan rekonstruksn Palu dan sekitarnya," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan yang membuka seminar di Jakarta, Jumat (12/10/2018).
lndonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif utama dunia (Indo Australia, Pasifik dan Eurasia) membuat rentan terkena bencana geologi, salah satunya yakni gempa bumi yang dalam beberapa kasus disertai dengan kejadian tsunami. Sebagaimana kita ketahui telah terjadi gempabumi dengan kekuatan magnitudo 7,4 pada tanggal 28 September 2018, pukul 17:02 WIB, dengan episenter pada koordinat 119,85 BT; 0,18 LS, (27 km timur laut Donggala) pada kedalaman 10 km, dan diikuti oleh serangkaian kejadian gempabumi susulan lainnya.
Rangkaian gempa bumi ini mengikuti pola patahan Palu-Koro yang merupakan salah satu patahan paling aktif di Indonesia yang memotong wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan/Tenggara, dengan jenis patahan mendatar mengiri. Goncangan gempabumi melanda daerah Kabupaten Donggala, Palu, Parigi dan Sigi. Wilayah di sekitar pusat gempabumi pada umumnya disusun oleh batuan tua dari umur pra Tersier, Tersier dan batuan yang lebih muda dari masa Kuarter.
Batuan berumur pra Tersier dan Tersier tersebut sebagian telah mengalami pelapukan. Sedangkan batuan endapan Kuarter (kurang dari 2 juta tahun lalu) pada umumnya bersifat urai, Iepas, lunak, belum kompak (unconsolidated), bersifat memperkuat efek goncangan gempabumi.
Selain menyebabkan korban jiwa serta merusak bangunan vital, gempa juga diikuti oleh tsunami dengan ketinggian gelombang 0,5 hingga 3 meter yang melanda pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Kabupaten Donggala, serta diikuti fenomena likuifaksi yang telah merusak perumnas Balaroa, Petobo, Jono Oge, dan Sidera.
Diterangkan harapan pemerintah, Kota Palu yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah yang didesain sebagai pusat logistik terpadu dan industri pengolahan pertambangan di wilayah Sulawesi, dapat tumbuh dan dikembangkan kembali setelah gempa bumi ini.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "ESDM Paparkan Aspek Geologi Pascagempa Palu"
Post a Comment