loading...
Pesona wisata Gunungkidul membuat kawasan ini disebut-sebut sebagai "the next Bali". Ekonom Cyrillus Harinowo menyebut sebutan Gunungkidul sebagai the next Bali bukanlah hal yang mengada-ada.
Salah satu indikatornya, kata Komisaris BCA asal Yogyakarta itu, adalah retribusi daerah wisata tahun 2017 yang mencapai hampir Rp30 miliar. Retribusi menjadi data statistik wisatawan yang sangat sahih dan menjadi sumber pengembangan lebih lanjut destinasi wisata Gunungkidul.
Selain pariwisata, daerah ini menyimpan potensi ekonomi kreatif yang besar dari kesenian dan budaya. Tokoh masyarakat Gunungkidul Sunaryanta mengatakan potensi musik dan budaya lokal terus dikembangkan selaras dengan pengembangan wisata di daerah ini.
Potensi musik dan budaya tersebut antara lain ada orkes keroncong Bunga Nirwana yang semuanya berasal dari pemuda, juga Kidung Etnosia, sebuah orchestra desa yang kebanyakan anggotanya merupakan alumnus Institut Seni Indonesia (ISI).
Kidung Etnosia dan keroncong Bunga Nirwana kerap menunjukkan kekayaan seni budaya Jawa, yang menampilkan tarian Jawa yang diiringi dengan musik dolanan, mentok-mentok, jaranan dan gundul-gundul pacul. Bahkan pada Sabtu (13/10) kemarin, Kidung Etnosia tampil memukau dalam konser amal solidaritas masyarakat Gunungkidul untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gunungkidul Menyimpan Potensi Ekonomi Kreatif yang Besar"
Post a Comment