loading...
“Pertamina melakukan langkah paling maju dan luar biasa. Artinya, untuk pemenuhan kebutuhan dasar di transportasi sudah oke, dan setelah itu untuk kebutuhan dasar lain. Kita memang belum bisa mengevaluasi. Tetapi usaha untuk me-recovery harus kita berikan apresiasi,” ujar Pengamat ekonomi Universitas Cendrawasih Ferdinand Risamasu melalui keterangannya, Selasa (9/10/2018).
Lebih lanjut Ia menilai positif terhadap berbagai upaya yang sudah dilakukan Pertamina dalam memasok BBM dan LPG. Untuk BBM misalnya, pengoperasian 15 dari 17 SPBU di Palu juga menggembirakan. Apalagi, lima di antaranya juga sudah buka 24 jam.
Belum lagi dengan berbagai terobosan, seperti adanya SPBU portable, penjualan BBM dalam kemasan, termasuk bantuan operator SPBU ke Palu dan Donggala. Sedangkan untuk LPG, dengan adanya operasi pasar berkesinambungan yang dilakukan Pertamina, termasuk memperluas titik operasi pasar dari 16 titik menjadi 27 titik.
Begitupun Ferdinand menambahkan, bahwa upaya tersebut harus dilakukan berkelanjutan dan secara komprehensif. Sebab, pemulihan memang tidak bisa dilakukan sekaligus dan harus dibarengi dengan pemulihan di seluruh sektor. “Suplai harus tetap besar karena demand berada pada titik yang sangat tinggi,” lanjutnya.
Pemulihan secara komprehensif, memang sangat penting. Sebab, meski aktivitas warga mulai pulih, namun belum bisa dikatakan normal sepenuhnya. Memang benar saat ini sudah tidak ditemui lagi antrean panjang di SPBU dan juga ketika Pertamina melakukan operasi pasar LPG.
Kondisi tersebut menjadi indikator positif yang menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat sudah membaik. Hanya saja, imbuhnya, kondisi normal sesungguhnya adalah ketika warga sudah berada di rumah, tidak lagi di tenda darurat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertamina Terus Menjaga Pasokan BBM dan LPG Pascagempa Palu"
Post a Comment