loading...
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, kendati penetrasi perbankan di Indonesia sudah cukup besar, masih banyak pelaku usaha yang belum bisa mengakses kredit perbankan. Umumnya pelaku usaha tersebut adalah yang masuk kategori UMKM.
"Tidak semua UMKM mampu memenuhi semua persyaratan perbankan. Akibatnya, banyak pelaku usaha yang tidak bisa mengambil pinjaman ke bank. Padahal, potensinya cukup besar," kata Ivan, di Bandung Minggu (7/0/2018).
Kesenjangan itulah yang menurutnya kemudian dimanfaatkan oleh penyedia jasa keuangan peer to peer lending. Mereka memanfaatkan celah itu untuk menyalurkan pembiayaan secara cepat, dan memangkas banyaknya persyaratan pengajuan pembiayaan perbankan.
"Akseleran juga memanfaatkan peluang itu untuk menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali kepada pelaku usaha yang membutuhkan. Selama ini, debitur kami lebih banyak bergerak pada sektor oil and gas, konstruksi, ritel, industri kreatif dan lainnya," beber dia.
Kendati baru setahun, kata dia, Akseleran telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp126 miliar melalui 278 pinjaman dengan jumlah peminjam sebanyak 31.000 nasabah. Hingga tutup tahun, Akseleran berharap dapat menyalurkan pembiayaan hingga Rp200 miliar.
Jawa Barat, kata dia, menjadi salah atau provinsi yang dibidik Akseleran. Kawasan ini dinilai memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Hingga tiga bulan ke depan, Akseleran berharap bisa menyalurkan pembiayaan hingga Rp3 miliar.
Akseleran, lanjut dia, telah menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar. Kerja sama lebih banyak terkait pertukaran informasi terkait calon debitur dan investor. Dengan kerja sama itu, Akseleran bisa menyalurkan pembiayaan dengan platform lebih kecil.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Potensi Pembiayaan UMKM yang Belum Tersentuh Perbankan Rp1.000 t"
Post a Comment