
loading...
Depresiasi rupiah juga terpantau di Yahoo Finance, dimana mata uang NKRI jatuh 135 poin alias 0,91% menjadi Rp15.040 per USD. Senin kemarin, rupiah ditutup di posisi Rp14.905 per USD. Selasa ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.900-Rp15.048 per USD.
Pelemahan rupiah hingga melewati Rp15.000 per USD, merupakan pertama kalinya setelah 20 tahun. Merupakan level terlemah sejak krisis keuangan Asia pada Juli 1998. Pelemahan rupiah karena sentimen yang memburuk pada aset negara berkembang dan melonjaknya harga minyak, dimana Indonesia merupakan salah satu importir minyak.
Bloomberg menulis rupiah telah jatuh hampir 10% pada tahun ini imbas meningkatnya suku bunga The Fed yang telah mendorong dolar AS menguat, juga defisit transaksi berjalan di Indonesia yang melebar. Kenaikan harga minyak tiga kali lipat sejak Februari 2016, telah membebankan biaya impor.
Adapun dolar AS mengambil keuntungan terhadap enam mata uang utama, imbas perjanjian perdagangan AS-Kanada yang menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Perjanjian ini membuka peluang perdagangan senilai USD1,2 triliun.
Mengutip dari Reuters, indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata utama naik ke level 95,322, mendekati level tertinggi tiga minggu di angka 95,373. Dolar AS pun naik 0,06% menjadi 113,92 yen pada Selasa ini. Euro turun 0,06% menjadi USD1,1573 karena kekhawatiran investor tentang defisit anggaran Italia.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Pulang Tertunduk 132 Poin ke Level Rp15.042"
Post a Comment