loading...
Kepala Pasar Negara Berkembang dan Kepala Ahli Strategi Global di Morgan Stanley Investment Management, Ruchir Sharma mengatakan, “ekspektasi terhadap dolar AS tidak pernah sesering sekarang ini”.
Melansir dari Bloomberg di awal Oktober 2018, Bank Sentral Eropa (European Central Bank) menilai hegemoni dolar AS karena dua pertiga utang alias pinjaman internasional menggunakan dolar. Begitu pula penghitungan cadangan devisa, harga minyak dunia dan harga emas dunia, semuanya dihargai dalam dolar AS, bukan euro, yen atau yuan. Bahkan ketika bajak laut Somalia menahan kapal dari negara lain, mereka meminta uang tebusan dalam nominal dolar AS.
Hegemoni dolar AS pun membuat Amerika mendominasi dunia, termasuk di bidang politik. Dan tidak sedikit kekuatan dolar dipakai untuk “menyerang” negara-negara lain.
Dolar pun dianggap sebagai tiran. Peran utama dolar dalam sistem keuangan global pernah dikeluhkan Menteri Keuangan Prancis pada 1965, Valery Giscard d’Estaing yang menyebut “hak istimewa dolar AS terlalu tinggi”.
Keluhan terbaru datang dari Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker pada September lalu, menyebut penggunaan dolar AS sudah “tidak masuk akal”. Menurut dia, banyak perusahaan Eropa membeli pesawat buatan Eropa atau transaksi lainnya menggunakan mata uang Amerika Serikat bukan menggunakan euro.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tirani Dolar Amerika Serikat, Akankah Berganti?"
Post a Comment