
loading...
"Kami akan terus memantau dengan meningkatkan policy untuk bisa mendukung agar defisit bisa seimbang. Terutana menghadapi enviroment global yang dinamis," ungkap Sri Mulyani di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (15/11/2018)
Kata dia, adapun defisit tersebut disumbang oleh penerimaan negara sebesar Rp1.483,9 triliun dan belanja negara sebesar Rp1.720,8 triliun hingga akhir September 2018. “Defisit anggaran total sampai Oktober Rp237 triliun, angka ini dibanding tahun lalu yang Rp308,8 triliun adalah perbaikan yang sangat tinggi. Ada negative growth 23,1%. Karena itu defisit sampai akhir Oktober hanya 1,6%dari GDP,” jelasnya.
Sebagai informasi, Penerimaan Negara mampu tumbuh hingga 20%. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi mencapai 5.17% dan diperkirakan sampai akhir tahun, masih terjaga konstan di kisaran 5.14-5.21%.
Sementara itu, untuk belanja negara telah terealisasi sebesar Rp1.720,8 triliun. Rinciannya, belanja pemerintah pusat sebanyak Rp1.074,4 triliun dan transfer ke daerah serta Dana Desa mencapai Rp646,4 triliun atau 84,4% dari target.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Defisit APBN Diklaim Menkeu Sri Mulyani Semakin Rendah"
Post a Comment