Search

Kepedulian pada Lingkungan dan Petani

loading...

Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Yessie Widya Sari, berhasil memenangkan penghargaan L’Oreal UNESCO for Women in Science 2018.

Melalui penelitiannya, dosen Fakultas Matematika dan IPA ini ingin mewujudkan keinginannya membuat bioplastik dari pemanfaatan protein mikroalga. L‘Oreal Indonesia kembali memberikan apresiasi kepada perempuan peneliti Indonesia.

Selama 15 tahun berturut-turut, sebagai perusahaan yang berakar pada sains, L’Oreal Indonesia menyadari sains dan para ilmuwan memegang peranan penting dalam memberikan solusi bagi tantangan di masa depan.

Tahun ini ada empat wanita luar biasa yang proposal penelitiannya dipilih. Mereka berhak mendapatkan uang Rp90 juta untuk melaksanakan penelitian yang diajukan.

Salah satunya Yessie, yang berencana membuat bioplastik dari pemanfaatan protein mikroalga sebagai wujud kepeduliannya terhadap lingkungan dan petani. Seperti apa penelitian ibu dua anak itu serta rencananya pada penelitian tersebut? Simak wawancara KORAN SINDO dengan Yessie berikut ini.

Bisa dijelaskan penelitian yang Anda akan lakukan?

Penelitian saya fokus pada pemanfaatan protein microalgae sebagai material pintar untuk bioplastik yang nantinya akan digunakan sebagai pengemas produk makanan dan pertanian. Saya tertarik menggunakan protein sebagai bahan penyusun bioplastik dikarenakan karakter unik yang dimilikinya.

Melalui karakter unik tersebut, saya dapat mengatur transfer gas pada bioplastik sehingga bioplastik bisa digunakan sesuai dengan keinginan kita. Contohnya, bioplastik yang digunakan sebagai pengemas pada produk pertanian pasti memiliki karakter yang berbeda dengan bioplastik untuk bakery.

Ada beberapa opsi protein yang dapat digunakan, tapi saya sangat tertarik menggunakan protein mikroalga. Ada dua faktor yang melatarbelakanginya, yaitu potensi mikroalga di Indonesia serta tantangan untuk memanfaatkan limbah produksi biodiesel dari mikroalga.

Pertama,dari sisi potensi.

Lokasi Indonesia yang berada pada khatulistiwa memiliki manfaat tersendiri dari aspek intensitas matahari. Indonesia memiliki intensitas matahari yang sangat tinggi. Hal ini menjadi modal tersendiri bagi kultivasi mikroalga.

Kedua, dari sisi pemanfaatan limbah produksi biodiesel microalgae.

Dengan kandungan minyak yang tinggi, mikroalga merupakan salah satu sumber energi terbarukan dalam bentuk produksi biodiesel. Hanya, hingga saat ini industri biodiesel mikroalga belum memiliki prospek yang baik dikarenakan tingginya biaya produksi.

Salah satu solusi untuk menunjang produksi biodiesel yaitu dengan memanfaatkan limbah hasil produksi biodiesel. Salah satu kandungan limbah sisa produksi biodiesel microalgae adalah protein mikroalga.

Ke depannya, diharapkan dengan pemanfaatan protein yang terkandung dalam limbah microalgae dapat menunjang produksi biodiesel, sehingga tercipta kesinambungan antara produksi biodiesel dan bioplastik dari mikroalga.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1357361/36/kepedulian-pada-lingkungan-dan-petani-1543119682

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kepedulian pada Lingkungan dan Petani"

Post a Comment

Powered by Blogger.