
loading...
Ekonom Indef Bhima Yudisthira mengatakan, bahwa menahan suku bunga acuan demi menstabilkan kurs rupiah menjelang penutupan akhir tahun. Seperti diketahui pergerakan kurs rupiah masih bergejolak dengan rentan terhadap ketidakpastian sentimen global.
"Ini untuk stabilisasi kurs dibanding andalkan bunga acuan. Sikap wait and see BI ini perlu karena tahun 2019, Fed mungkin tidak terlalu agresif naikan bunga acuan hingga empat kali seperti prediksi sebelumnya," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Lebih lanjut, terang dia penahanan suku bunga ini nantinya akan menggerus cadangan devisa. Akan tetapi menahan suku bunga acuan lebih baik dibandingkan kembali menaikkan. "Paling kalau menahan, cadangan devisa akan tergerus. Tapi langkah ini baik dibandingkan menaikkan suku bunga acuan karena itu akan membebani sektor jasa keuangan," paparnya
Sebagai informasi, pada 15 November lalu, Bank Indonesia memutuskan menaikkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi sebesar 5,25% dan lending facility menjadi sebesar 6,75%. Hal ini dilakikan untuk memperkuat ketahanan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Selain itu, mengantisipasi kenaikan suku bunga global.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Demi Jaga Rupiah di Akhir Tahun, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga"
Post a Comment