
loading...
"Tahun depan era bunga mahal masih berlanjut imbasnya bunga SBN makin memberatkan kas negara. Di satu sisi ada Rp345 triliun utang jatuh tempo di 2019 yang harus dilunasi dengan menerbitkan utang baru. Dengan skenario itu, maka utang jelas meningkat signifikan menjadi sekitar Rp4.545 triliun di akhir 2019," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (31/12/2018).
Selanjutnya, kata dia, jika pemerintah terus berutang, maka rasio utang terhada produk domestik bruto (PDB) juga akan meningkat. Hal ini menurutnya bakal membuat ekonomi Indonesia menjadi lemah. "Rasio utang terhadap PDB tembus 31-33% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi hanya 5%," katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah turun per November 2018 menjadi Rp4.395,97 triliun. Total utang ini turun Rp82,84 triliun dibandingkan Oktober 2018 sebesar Rp4.478,6 triliun.
Utang yang bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN) serta pinjaman. SBN di bagi atas dua format yaitu format konvensional (Surat Utang Negara) dan format syariah (Surat Berharga Syariah Negara/Sukuk). Sementara pinjaman terdiri atas pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
Pemerintah menegaskan pengelolaan pembiayaan utang direncanakan dan dikelola secara hati-hati dan kredibel, dimana setiap tahunnya pemerintah memperhitungkan kemampuan membayar utang yang telah dibuat serta merencanakan peruntukkannya bagi pembangunan yang bersifat produktif.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Era Bunga Mahal Bikin Utang Indonesia Makin Besar"
Post a Comment