
loading...
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus mengatakan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan proses aktivitas jalur kereta dati Cibatu ke Garut sepanjang 19,3 km. Jalur tersebut mati dan tidak pernah digunakan lagi sejak 1983 silam.
“Tiga ada 1.700 bangunan yang berdiri di jalur tersebut. Saat ini, mereka sudah ada yang mulai membongkar sendiri bangunannya. Targetnya, sampai akhir tahun jalur tersebut sudah steril dari bangunan,” kata Joni, Senin (10/12).
Menurut dia, PT KAI tidak memberikan ganti rugi bangunan. Karena jalur tersebut milik PT KAI. Pihaknya hanya memberikan uang angkut atau bongkar Rp200.000 per meter untuk semi permanen, dan Rp250.000/meter untuk bangunan permanen.
Menurut dia, setelah jalur rel lama terbebas dari bangunan liar, PT KAI selanjutnya akan melakukan ground breaking. Jalur tersebut selanjutnya akan ditimbun tanah, perbaikan bantalan, rel, dan membuat sistem persinyalan. “Kalau stasiun kami tinggal memperbaiki. Karena untuk jalur ke Garut, kondisi stasiunnya masih cukup bagus. Jadi tidak ada pembanguna baru,” kata Joni.
Menurut dia, dengan reaktivasi itu, jalur tersebut nantinya akan dipakai kereta api penumpang dan barang. Untuk KA penumpang, KAI akan mengaktifkan kereta rel diesel (KRD) rute Garut - Jakarta.
Ketika ditanya soal tarif, Joni mengaku belum ada keputusan pasti. Namun dia memastikan, tarifnya tidak akan lebih dari Rp30.000. “Kemungkinan sekitar Rp26.000. Tetap itu belum pasti. Nantinya, Kereta rangkaian itu akan menempuh perjalanan sekitar 6 jam,” imbuh dia.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jalur Cibatu Diaktifkan, Tarif Kereta Garut-Jakarta Rp26.000"
Post a Comment