
loading...
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengatakan bukan tidak mungkin, sikap keras Presiden Trump ini akan terjadi pada pengambilan kebijakan-kebijakan lainnya yang pada akhirnya membuat pelaku pasar bereaksi negatif. Selain itu, masih ada lagi beberapa sentimen yang bersifat makro pada ekonomi AS.
"Ini juga akan dipengaruhi oleh kinerja para emiten AS," ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/12/2018).
Selanjutnya, kata Reza, ialah kondisi yang ada di Uni Eropa. Entah itu terkait Brexit, penyelesaian anggaran berbagai negara Uni Eropa yang bermasalah, pertumbuhan ekonomi dan industri, hingga langkah European Central Bank (ECB) yang akan mulai mengurangi program stimulusnya.
"Dengan adanya pengurangan tersebut, meski dari sisi ECB ini akan bagus untuk pertumbuhan ekonomi negara-negara Uni Eropa secara mandiri. Namun, belum tentu di mata pelaku pasar yang kemungkinan akan menilai pertumbuhan ekonomi Uni Eropa masih perlu bantuan finansial dari ECB," katanya.
Reza menjelaskan, berbagai kondisi tersebut dapat mempengaruhi laju bursa saham Eropa dan juga pergerakan nilai mata uangnya. Bila Euro (EUR) melemah tentu akan dimanfaatkan USD untuk terapresiasi.
"Sehingga, dapat berimbas negatif pada pergerakan mata uang Asia, termasuk rupiah," pungkasnya.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meneropong Ekonomi Global 2019: Efek Kebijakan Trump hingga Brexit"
Post a Comment