
loading...
Direktur Utama KSEI Frederica Widyasari Dewi mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi di pasar modal Indonesia. Beberapa pencapaian dan pengembangan infrastruktur berhasil dilakukan sepanjang 2018.
"Pada 9 Juli 2018, KSEI telah berhasil melakukan pengembangan sistem utama The Central Depository and Book-Entry Settlement System (CBEST) generasi terbaru atau C-BEST Next-G," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Terobosan lainnya adalah sinergi dengan Bank lndonesia (Bl) terkait kerja sama sehubungan dengan fungsi KSEI sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian di pasar modal. Dalam kerja sama ini, BI melakukan pembukaan rekening di KSEI untuk penatausahaan agunan obligasi atau sukuk korporasi dalam rangka pinjaman likuiditas jangka pendek.
"Selain itu, BI juga menunjuk KSEI sebagai lembaga yang melakukan penatausahaan dan penyelesaian transaksi sertifikat deposito syariah yang ditransaksikan di pasar uang melalui penandatanganan kerja sama pada tanggal 21 Desember 2017," katanya.
KSEI juga mengambil bagian pada program perubahan siklus penyelesaian transaksi yang sebelumnya 3 hari (T+3) menjadi 2 hari (T+2), yang mulai diterapkan pada perdagangan Bursa per 26 November 2018.
"Double settlement pada tanggal 28 November 2018 telah sukses dilaksanakan KSEI tanpa kendala yang berarti," pungkas Frederica.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meningkat, Kepemilikan Investor Lokal di BEI Capai 54,5%"
Post a Comment