
loading...
Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada posisi USD61,58 per barel pada pukul 01.31 GMT, atau meningkat sebesar 8 sen yang setara 0,1% dibandingkan sesi kemarin. Sementara harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) bertambah 3 sen menjadi USD53,04 per barel.
Sebelumnya pada akhir pekan telah jatuh 2 persen untuk minyak mentah berjangka dan merosotnya pasar keuangan global sebagai kekhawatiran atas pertumbuhan global serta ketakutan investor untik kemudian mencari aset berlindung yang aman seperti obligasi pemerintah atau emas.
Baca Juga:
Jepang pada hari Rabu melaporkan bahwa ekspor Desember 2018 jatuh paling dalam lebih dari dua tahun, terseret oleh pelemahan pengiriman ke China serta Asia yang lebih luas imbas penyusutan permintaan global serta perang dagang Beijing dan Washington. Ekspor pada bulan Desember jatuh 3,8% dari tahun sebelumnya, berdasarkan data Kementerian Keuangan (MOF).
Kemerosotan ekonomi yang luas secara luas diperkirakan juga bakal mempengaruhi permintaan bahan bakar secara global untuk menjadi pemberat harga energi. Dukungan utama datang dari upaya Amerika Serikat dan Cina untuk menemukan solusi atas pertikaian perdagangan untuk mencegah perlambatan ekonomi. Meskipun demikian, diperingatkan bahwa program-program stimulus tidak bisa menjaga perekonomian selamanya, dan ada risiko besar penurunan lain pada tahun 2020.
Apakah usaha OPEC akan menjadi sukses juga akan tergantung padaproduksi minyak di Amerika Serikat, dimana output minyak mentah Negeri Paman San melompat hingga 2 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2018 untuk berada di level 11,9 juta bpd yang belum pernah terjadi sebelumnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Dunia Stabil saat Perlambatan Ekonomi Membebani Pasar"
Post a Comment