Search

Industri Tambang Tak Sekadar Mendulang Uang

loading...

Hari mulai gelap, lampu-lampu jalan sudah menyala. Selepas maghrib, hujan mulai turun. Air hujan yang tercurah dari langit tidak deras, namun cukup untuk mendinginkan suhu udara di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). "Perjalanan ke Tabalong sekitar enam hingga tuhuh jam,''ujar Syarifudin (29), sopir kendaraan carter kepada SINDOnews pertengahan Desember 2018 silam.

Meskipun jaraknya cukup jauh, sekitar 270 kilometer, namun Syarifudin memastikan perjalanan akan menyenangkan karena kualitsa jalan di Kalsel mulus dan rata. Meskipun tinggal di Martapura, namun Syarifudin hampir setiap hari mendapat orderan untuk mengantarkan rombongan ke kota-kota lain di Kalsel.

Mobil dipacu dengan kecepatan sedang keluar kota Banjarmasin melewati Kabupaten Banjar. Setengah perjalanan, tepatnya di Kecamatan Binuang, di Kabupaten Tapin, Syarifudin memperlambat laju mobilnya karena lalu lintas agak padat. Persis di depan rumah mewah bercat putih. "Itu rumah pengusaha batubara yang dulu mengundang artis dari Jakarta untuk pesta pernikahan anaknya,"ujarnya. Rumah megah itu tampak berdiri kokoh seolah menjadi ikon di kota itu.

Perjalanan berlanjut hingga melintasi kawasan Hulu Sungai Selatan,Hulu Sungai Utara, dan Balangan. Benar yang diucapkan Syarifudin, ruas jalan yang dilintasi semuanya mulus. Tak sekalipun mobil memperlambat lajunya untuk menghindari melabrak lubang menganga di tengah jalan. Bahkan, bisa dikatakan, ruas jalan di sepanjang Banjarmasin-Tabalong kualitasnya lebih bagus dibandingkan ruas jalan pantai utara Jawa.

Padahal, di Kalsel, banyak juga truk-truk berukuran besar milik perusahaan tambang yang melintas. "Meskipun banyak truk tambang tapi jalanan di Kalsel semua mulus,"ungkapnya.

Di Kalsel banyak perusahaan tambang besar yang menjalankan bisnisnya. Sebut saja ABM Investama, Bayan Resources dan Adaro Energy yang ketiganya merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Masih ada perusahaan-perusahaan tambang lain dengan skala menengah dan kecil di kawasan itu.
"Perusahaan tambang di Kalsel sudah menunjukkan komitmennya untuk menerapkan good mining practise sehingga dampak positifnya sudah bisa dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya dari pembangunan infrastruktur,"tegasnya tokoh masyarakat Kalsel Habib Hasyim Arsal Al Habsyi kepada SINDOnews.

Dia menilai, kepedulian perusahaan tambang di Kalsel terhadap lingkungan dan masyarakat tampak dari banyaknya fasilitas publik yang dibangun dengan bantuan perusahaan-perusahaan tanbang. Tak hanya perusahaan tambang milik pengusaha lokal, tapi juga perusahaan-perusahaan tambang nasional. "Ini juga membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan tambang tidak melulu mengejar keuntungan. Tapi mereka juga memperhatikan lingkungan dan masyarakat di sekitar tambang,"ujar Hasyim Arsal.

Dia bercerita, perusahaan-perusahaan tambang banyak yang melakukan program corporate social responsibility (CSR) yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Selain itu, kontribusi perusahaan tambang di Kalsel juga memberikan efek positif terhadap kehidupan sosial masyarakat, termasuk memberikan dampak positif bagi kesehatan dan pendidikan. Ini karena banyak perusahaan tambang yang peduli terhadap kesehatan dan pendidikan.

Sayangnya, belakangan produksi tambang di Kalsel kurang menggembirakan. Dari data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tercatat produksi tambang batubara di provinsi itu hingga September 2018 hanya mencapai sekitar 75,4 juta ton. Produksi itu berasal dari perusahaan pemegang izin usaha penambangan (IUP) maupun perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

Penurunan produksi tambang di Kalsel sudah di rasakan sejak 2014 silam. Pada 2014, produksi batubara mencapai 171,2 juta ton, namun pada 2015 turun menjadi 147,4 juta ton. Sempat naik pada 2016, menjadi 151,7 juta ton, namun sepanjang 2017, produksi batubara di kawasan itu hanya mencapai 148 juta ton.

Sedangkan dana bagi hasil yang diperoleh Kalsel selama 2017 mencapai Rp477,4 miliar. Sedangkan hingga Semester I 2018, dana yang diterima hanya mencapai Rp217,7 miliar. Harga batubara dunia sempat menembus USD100 per ton tidak mampu menambah pundi-pundi Kalsel. Keinginan perusahaan tambang batubara di Kalsel untuk meningkatkan produksinya terganjal beberapa aturan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

"Kedepan momentum kenaikan harga batubara harus direspons dengan cermat. Karena dampaknya tidak hanya bagi perusahaan saja, tapi juga bagi masyarakat, pemerintah daerah dan tentunya kepentingan nasional,"kata Hasyim Arsal.

Hasil Tambang Untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Banyak masyarakat yang masih belum sadar, jika dalam kehidupan sehari-hari sering bersentuhan dengan produk-produk hasil tambang. Sebut saja peralatan makan seperti sendok dan garpu. Juga peralatan elektronik yang digunakan di rumah. Bahkan, perhiasan dan smartphone yang kini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat sebagian besar komponennya merupakan produk hasil tambang. Tidak hanya dari Kalsel, tapi dari seluruh Indonesia.

Untuk emas misalnya, daerah-daerah penghasil emas tersebar mulai dari Papua, Bengkalis (Sumatra), Bolaang Mangondow, Cikotok, Logas, Kalimantan hingga Reja Lebong, Bengkulu. Sedangkan untuk timah ada di Bangkinang, Dabo (Singkep), Manggar, hingga Sungai Liat.

Menyadari begitu besarnya manfaat dan kebutuhan produk tambang untuk kehidupan masyarakat dan dalam rangka memberikan manfaat yang leih besar bagi bangsa Indonesia, pemerintah menerbitkan Undang-Undang No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).

Salah satu hal yang paling penting dalam peraturan ini adalah meningkatkan nilai tambah bahan mentah hasil tambang untuk bangsa Indonesia. Salah satu caranya yakni dengan melakukan pengolahan hasil tambang di dalam negeri dan tidak melakukan ekspor seluruhnya produk hasil tambang dalam bentuk mentah. Selain menciptakan nilai ekonomis, kebijakan tersebut ditujukan untuk menciptakan lapangan kerja.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1367747/39/industri-tambang-tak-sekadar-mendulang-uang-1546533891

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Industri Tambang Tak Sekadar Mendulang Uang"

Post a Comment

Powered by Blogger.