Search

Rupiah Berakhir Perkasa Saat Dolar Perpanjang Tren Negatif

loading...

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (7/1/2019) tampil perkasa, meski sedikit terkoreksi dibandingkan pergerakan pada sesi siang tadi. Lonjakan kurs rupiah mengiringi kejatuhan dolar untuk memperpanjang tren negatif tiga hari beruntun.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi akhir perdagangan masih kokoh hingga menuju posisi Rp14.075/USD atau meningkat jauh dibandingkan penutupan sebelumnya Rp14.265/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp13.990 hingga Rp14.345/USD.

Baca Juga:

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau dengan berada pada level Rp14.105/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah mendaki dari posisi perdagangan sebelumnya Rp14.350/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg terlihat mulai pulih, pada perdagangan spot exchange meningkat ke level Rp14.082/USD dibandingkan akhir pekan, kemarin Rp14.270/USD. Rupiah di perdagangan awal pekan bergerak di kisaran Rp14.021-Rp14.184/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah bergerakan nyalam pada zona hijau dan masih berada di posisi Rp14.080/USD untuk terus memperlihatkan sinyal penguatan. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan, Jumat kemarin di level Rp14.270/USD.

Di sisi lain, Dolar turun selama tiga hari berturut-turut terhadap para pesaingnya pada perdagangan Senin di tengah meningkatnya perkiraan Bank Sentral AS alias The Fed bakal menghentikan siklus kenaikan suku bunganya dalam beberapa bulan mendatang.

Terlepas dari data pekerjaan bulanan AS yang kuat untuk Desember pekan lalu, pengamat percaya bahwa ekonomi terbesar dunia kehilangan momentum dengan komentar ketua Federal Reserve Jerome Powell menambah ekspektasi bahwa bank sentral dapat mengadopsi pandangan yang lebih berhati-hati.

Powell pada akhir pekan kemarin, Ia mengatakan pada American Economic Association bahwa The Fed tidak berada pada jalur kenaikan suku bunga yang telah ditetapkan. Ditambah peka terhadap risiko penurunan harga yang dipatok pasar.

Terhadap enam mata uang rivalnya, dolar turun seperempat persen menjadi 95,92 atau mendekati level terendah dua setengah bulan minggu lalu. Dolar mengungguli mata uang lainnya pada 2018 karena The Fed menjadi satu-satunya bank sentral utama yang menaikkan suku bunga.

Jika Fed mempertahankan suku bunga pada 2019, analis melihat peluang tipis apresiasi greenback lebih lanjut. Pasar uang tidak mengharapkan kenaikan suku bunga lagi dari The Fed tahun ini.

Dolar Australia, yang kekuatannya berkorelasi erat dengan China, naik setengah persen menjadi 0,7140. Dolar menguat 0,2% versus yuan menjadi 6,8483.

(akr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1368487/178/rupiah-berakhir-perkasa-saat-dolar-perpanjang-tren-negatif-1546855600

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Rupiah Berakhir Perkasa Saat Dolar Perpanjang Tren Negatif"

Post a Comment

Powered by Blogger.