
loading...
Lanjar menjelaskan, IHSG secara teknikal bergerak kembali terkonsolidasi bertahan pada area support MA5 dikisaran 6.440. Indikator Stocahstic dead-cross pada area overbought dengan momentum Indikator RSI yang cukup tinggi pada poin 88,76 oscillator menandakan pergerakan yang sudah cukup tinggi.
"Penguatan yang telah cukup signifikan perlu adanya koreksi wajar jangka pendek guna melanjutkan trend penguatan," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Baca Juga:
Menurutnya, jika IHSG melemah dan tutup break out dengan support MA5 dikisaran 6.440 akan terjadi koreksi jangka pendek hingga melakukan pengujian support MA20 dikisaran 6.300.
Sementara, IHSG kemarin ditutup menguat menjelang penutupan 17,73 poin kelevel 6.468,56 dengan sektor industri dasar dan konsumer menjadi pendorong penguatan IHSG diakhir sesi perdagangan.
"Rupiah terkonsolidasi 0,05% kelevel Rp14.220 per USD dan investor asing tercatat net buy Rp89,31 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya WTON, JPFA, TPIA, HMSP, INTP dan UNTR.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Terlalu Menguat, IHSG Rawan Aksi Ambil Untung"
Post a Comment