
loading...
"Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2019 direncanakan berasal dari pemerintah 33%, BUMN 31% dan swasta 36%," jelas Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Dia mengatakan, komposisi tersebut menunjukkan bahwa WEGE memiliki pasar yang jelas dan independen karena porsi kontrak baru berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku perusahaan induk.
Baca Juga:
"Tipe proyek yang disasar WEGE tahun 2019 terdiri dari office 24%, public facilities 30%, residential 35% sedangkan sisanya porsi komersial," tambah Nariman.
Sementara itu, untuk penjualan (termasuk penjualan KSO) WEGE menargetkan Rp7,73 triliun atau naik 31,46% dari target tahun 2018 sebesar Rp5,88 triliun dengan target laba bersih tahun 2019 Rp533 miliar atau naik 20,32% dari target tahun 2018 sebesar Rp443 miliar.
Untuk pengembangan bisnis di tahun 2019, perusahaan menggelontorkan belanja modal (capex) sebesar Rp1,13 triliun yang diperuntukkan bagi fixed asset, capital investment & acquisition and business development.
Dengan dasar pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tumbuh 5,3% di tahun 2019, alokasi RAPBN 2019 Kementerian PUPR khususnya pada infrastruktur pemukiman dan perumahan yang meningkat, serta fokus pemerintah terhadap program 1 juta rumah, program Perumahan untuk MBR, program pembangunan rusun, pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2019, maka WEGE fokus mengembangkan bisnis design & build, investasi dan konsesi terkait dengan perkembangan infrastruktur antara lain di bidang kebandarudaraan, mass transportation termasuk social infrastructure seperti rumah sakit dan pendidikan.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "WEGE Targetkan Kontrak Senilai Rp22,78 Triliun di 2019"
Post a Comment