
loading...
"Kawasan regional pasarnya lebih besar, terlebih lagi, Indonesia memiliki perusahaan unicorn, bahkan decacorn, yang bisa menjadi tulang punggung perekonomian. Di Chile, kami tidak memiliki itu, dan ekonomi kami akan tertinggal apabila hanya bergantung pada ekspor salmon, tembaga, dan kopra," terang Gustavo di Jakarta, Kamis(28/11/2019).
Gustavo juga memberi masukan bahwa keterbukaan ekonomi sangatlah penting, terutama untuk memberantas kemiskinan. Ia juga mengapresiasi keterbukaan Presiden Joko Widodo dalam ekonomi dan pemangkasan regulasi yang kini tengah dicanangkan pemerintah.
Baca Juga:
Direktur Fasilitasi Promosi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan menambahkan, bahwa Indonesia memang perlu melihat potensi pasar non tradisional. Ia menyebutkan bahwa Australia dan Amerika Latin menjadi target strategis yang berusaha ditarik untuk berinvestasi ke Indonesia.
"Selama ini, investor-investor terbesar kita berasal dari Asia Timur dan Singapura. Yang menakjubkan, China menduduki posisi ketiga investasi terbesar mengalahkan Korea Selatan, padahal 3-4 tahun lalu, dia bahkan tidak berada dalam posisi 5 besar," tutur Indra.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dorong Investasi Asing, Indonesia Harus Lihat Pasar Non Tradisional"
Post a Comment