
loading...
"Bisa (pelonggaran) suku bunga, GWM (Giro Wajib Minimum), dan bisa di makroprudensial. Masih terbuka ruang kebijakan BI yang akomodatif," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Sambung dia menerangkan, pelonggaran kebijakan bank sentral terlihat setelah Bank Indonesia melakukan evaluasi dan memperkirakan ekonomi global beserta pergerakan perekonomian domestik. Namun sebelum memutuskan pelonggaran kebijakan, BI terang Perry harus melihat data-data market terlebih dahulu.
Baca Juga:
"Secara jelas BI akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam mempertimbangkan terbukanya ruang bagi kebijakan BI yang akomodatif. Bentuk dan waktunya (pelonggaran) akan disesuaikan data dan perkembangan ekonomi domestik serta global," paparnya.
Sebelumnya Menko Airlangga Hartarto meminta BI untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan. Dimana menurutnya peluang bank sentral menurunkan BI 7-Days Repo Rate cukup terbuka lantaran kondisi perekonomian dalam negeri yang terjaga.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gubernur BI Akui Masih Ada Ruang Pelonggaran Suku Bunga"
Post a Comment