
loading...
Pasar spot Bloomberg mencatat rupiah ditutup menguat ke level Rp14.091 per USD, dimana saat pembukaan sempat melemah hingga Rp14.103 per USD.
"BI mempertahankan kebijakan makroprudensial yang longgar sehingga dapat mendukung pembiayaan ke sektor riil. Rupiah diperdagangkan stabil di kisaran 14.091-14.110 per dolar AS dan menguat tipis ke level 14.091 setelah BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya," ujar Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Baca Juga:
Dia melanjutkan sesuai perkiraan, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 5% setelah memangkas 100 bps dalam 4 bulan berturut-turut dalam periode Juli hingga Oktober 2019.
"BI juga melonggarkan kebijakan moneternya dengan memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 bps bagi perbankan konvensional dan syariah setelah memangkasnya sebesar 50 bps pada bulan Juni 2019 yang lalu," tambahnya.
Josua menerangkan dampak dari pemangkasan GWM, maka akan ada tambahan likuiditas sebesar Rp26 triliun di sektor perbankan. Pemangkasan GWM ditujukan untuk mendorong ketersediaan likuiditas di sektor perbankan.
"Sehingga transmisi penurunan suku bunga acuan BI terhadap suku bunga perbankan dapat lebih cepat," jelasnya.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kebijakan BI Mempertahankan Suku Bunga Perkuat Rupiah"
Post a Comment