
loading...
"Dari sisi lapangan usaha, perlambatan dipengaruhi oleh pertanian, konstruksi, dan akomodasi makan minum," ujar Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT, Rut W Eka Trisilowati di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (9/12/2019).
Dia pun mencatat literasi keuangan Indonesia masih sangat rendah. Rut mengatakan banyak masyarakat di NTT yang merusak uang dengan cara dilipat. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat di NTT dalam perawatan uang.
Baca Juga:
"Jadi masih banyak orang yang simpan uang itu dilipat, terus banyak yang rusak uangnya. Dan belum tau kalau uang rusak itu susah untuk transaksi," jelasnya.
Dia melanjutkan BI berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM di NTT melalui pendekatan klaster dengan tujuan meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini untuk pengendalian inflasi dan pengembangan potensi ekonomi lokal.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Catat Pertumbuhan Ekonomi NTT Melambat Jadi 3,87%"
Post a Comment