
loading...
“Pemerintah harus serius dalam mengelola perdagangan internasional kita, jangan sampai defisit ini menjadi hal yang wajar dalam perekonomian kita,” kata Nasim di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Sebagai informasi defisit dagang bulan November 2019, lantaran nilai impor masih lebih besar yakni USD15,34 miliar dibandingkan ekspor mencapai sebesar USD14,01 miliar. Kondisi ini menurut Nasim, berbanding terbalik dengan tiga tahun awal pemerintahan jokowi (2015-2017), yang berhasil mencetak skor positif dalam neraca perdagangan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun jengkel lantaran neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami defisit.
Baca Juga:
Sebagai anggota komisi yang mengurusi tentang perdagangan, dia mengaku akan secara serius mengawal defisit neraca perdagangan ini. “Kita akan mendorong Komisi VI untuk membentuk Panja Impor agar dapat melihat secara komprehensif permasalahan neraca perdagangan kita,” ungkap Bang NK, sapaan akrab Nasim Khan.
Pasalnya, Bang NK melihat bahwa impor Indonesia merupakan barang-barang yang sifatnya konsumsi. Impor pada bulan November ini meningkat terutama pada jenis barang konsumsi yang mencapai 16,13% dibanding bulan sebelumnya dan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, impor konsumsi naik 16,28%.
“Sebisa mungkin impor kita harus benar-benar produktif. Dan misalkan bisa diproduksi di dalam negeri, kita harus memaksimalkan produk-produk dalam negeri kita,” kata Bang NK.
Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jatim III ini menginginkan agar arahan Presiden Jokowi untuk mengatasi defisit neraca perdagangan ini benar-benar serius dilaksanakan dan bukan hanya sekedar wacana. Karena pada dasarnya, Indonesia mempunyai sumber daya manusia dan sumber daya alam yang kaya.
“Kita harus benar-benar memperkuat pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia kita untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa di semua bidang, khusunya dalam rangka memaksimalkan ekspor produk-produk kita yang berkualitas internasional,” tutup Legislator dari Fraksi PKB ini.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Defisit Neraca Dagang Diingatkan Jangan Jadi Hal Wajar Bagi Perekonomian"
Post a Comment