loading...
Sebelumnya pada awal perdagangan, bursa saham Tanah Air memperlihatkan peningkatan mencapai sebesar 25,780 poin yang setara dengan 0,416% menjadi 6.223,10. Sementara pada akhir pekan kemarin, IHSG bertengger pada posisi 6.197,32.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,06 triliun dengan 9,24 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp189,42 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,51 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,70 triliun. Tercatat sebesar 241 saham menguat, 207 saham melemah dan 172 saham stagnan.
Baca Juga:
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) naik Rp775 menjadi Rp52.800, PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) bertambah Rp270 ke posisi Rp2.170 dan PT Astra International Tbk. (ASII) meningkat Rp125 menjadi Rp6.975.
Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun Rp2.375 menjadi Rp12.125, Waran Seri I Surya Fajar Capital Tbk. (SFAN-W) menyusut Rp150 ke posisi Rp110 serta PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) berkurang Rp100 menjadi Rp4.130.
Di sisi lain pasar saham daratan China terpantau melonjak pada penutupan perdagangan hari Senin, setelah data menunjukkan bahwa output industri Negeri Tirai Bambu serta penjualan ritel memperlihatkan peningkatan dari yang diharapkan pada bulan November. Komposit Shanghai naik 0,56% menjadi 2.984,39 untuk mengiringi Komposit Shenzhen yang mencetak rebound 1,56% ke level 1.686,41.
Akan tetapi indeks Hang Seng, Hong Kong justru mengalami tekanan untuk kemudian pada akhir sesi menyusut 0,65% di posisi 27.508,09. Sementara produksi industri China mengalami peningkatan 6,2% secara year-on-year pada bulan November, berdasarkan data resmi Biro Statistik Nasional China. Hasil tersebut melampaui perkiraan Reuters sebelumnya dengan prediksi pertumbuhan 5,0%.
Penjualan ritel China juga meningkat 8,0% dalam year on year, juga di atas ekspektasi pertumbuhan 7,6%. Sementara itu, pasar saham Asia lainnya menunjukkan reaksi variatif terhadap berita China dan Amerika Serikat mengumumkan bahwa akhirnya meneken perjanjian perdagangan fase pertama. Selanjutnya bursa patokan Australia memimpin usai melompat 1,63% menjadi 6.849,70 ditopang saham perbankan dan sektor tambang.
Berbanding terbalik, indeks Nikkei Jepang tumbang usai kehilangan 0,29% untuk berada di level 23.952,35 serta mengiringi pelemahan indeks Topix yang menyusut hingga 0,18% menjadi 1.736,87. Saham Autos, membalikkan keuntungan yang sempat dicetak minggu lalu di belakang optimisme Brexit. Tren pelemahan juga terlihat di Korea Selatan, saat indeks Kospi jatuh 0,10% menjadi 2.168,15.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Awal Pekan Ditutup Kokoh ke Level 6.211 Saat Bursa China Melonjak"
Post a Comment