loading...
"Kondisi tersebut juga menghambat banyak UMKM untuk bisa berkembang dan meningkatkan peranan mereka di dalam perekonomian nasional. Hingga 2018, kontribusi UMKM untuk produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 60,34% dan telah menyerap 116,73 juta tenaga kerja atau 97% dari total angkatan kerja nasional," ujar Head of PR and Corporate Communication Finmas Rainer Emanuel di Jakarta, Jumat(13/12/2019).
Oleh karena itu, industri fintech lending dianggap mampu membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia karena bisa menjangkau masyarakat yang belum terlayani perbankan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), potensi pasar fintech lending terbesar adalah masyarakat unbankable seperti petani, nelayan, perajin dan sebagainya.
Baca Juga:
"Transformasi gaya hidup dan teknologi yang semakin terjangkau adalah kunci pendorong perubahan. Perusahaan fintech lending bisa bergerak dinamis berkat inovasi dan diferensiasi bisnis yang memungkinkan mereka memperkuat daya saing dan menguasai pasar," terang Rainer.
Inovasi yang dihadirkan industri fintech lending diharapkan menjadi solusi untuk membuka akses bagi kelompok yang belum terlayani dan UMKM. "Selanjutnya, perusahaan fintech lending sebaiknya memiliki program komunikasi dan edukasi yang baik untuk mendapat kepercayaan konsumen. Kolaborasi adalah sebuah keharusan agar dapat terus berkembang dan bisa merespon kebutuhan konsumen," ungkapnya
Dengan menyasar sektor produktif seperti pertanian, perikanan, pendidikan, UMKM, dan sebagainya, pelaku bisnis fintech lending diharapkan akan membawa manfaat besar untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Industri Fintech Lending Bisa Dorong Pemerataan Ekonomi"
Post a Comment