
loading...
"Indonesia tentu diuntungkan dengan perkembangan yang baik itu karena baik AS maupun Cina adalah negara-negara mitra dagang utama Indonesia," ujar Ryan saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Efek kesepakatan fase 1 tersebut akan meningkatkan outlook ekonomi AS dan Cina sehingga berpeluang mendongkrak permintaan barang dari Indonesia oleh kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut. Pasar keuangan di dalam negeri juga terdampak positif, dimana Rupiah dan IHSG sama-sama menguat.
Baca Juga:
Dengan mempertimbangkan bahwa tulang punggung perekonomian Indonesia adalah konsumsi domestik, utamanya konsumsi rumah tangga (KRT), maka kebijakan BI (moneter dan makroprudensial) akan condong dovish atau akomodatif dalam artian pro pertumbuhan.
"Langkah BI ini dimaksudkan agar pelaku perbankan dan sektor riil lebih agresif untuk ekspansi supaya mampu mendorong momentum pertumbuhan ekonomi 2020," ungkap Ryan.
Bank Indonesia pun sudah janji akan melanjutkan kebijakan akomodatif sebagai jamu manis. Efek ke ekspor akan segera terlihat di kuartal kedua yang besar kemungkinan besar akan surplus berkelanjutan. Meningkatnya ekspor juga akan memperkuat cadev yanh bisa tembus 130 miliar dolar AS sehingga berdampak positif ke rupiah yang cenderung menguat di kisaran Rp 13.600-Rp 13.800 per dolar AS.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-China Capai Kesepakatan Dagang, Ekonom Sebut Indonesia Diuntungkan"
Post a Comment