
loading...
“Kita lihat satu tahun ini. Biasa dinamika nilai tukar, kita akan terus menghitung berdasarkan perkembangan dari ekonomi dalam negeri dan global,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Sambung dia menjelaskan, pemerintah berharap perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia yakni AS versus Republik Rakyat Tiongkok (RRT) alias China akan ada titik terang. Sebab hal tersebut akan berimbas pada arus modal masuk atau capital Inflow tanah air.
Baca Juga:
“Kalo dari global kan dengan harapan adanya perjanjian AS dengan RRT, kemudian suku bunga yang rendah secara global itu menyebabkan capital inflow,” tandasnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia mengapresiasi menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) belakangan ini. Data Bloomberg mencatat pada sesi I perdagangan Senin (13/1/2020), rupiah perkasa 96 poin atau 0,70% menjadi Rp13.675 per USD.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan penguatan rupiah sesuai dengan fundamentalnya. "Kita melihat nilai rupiah sesuai dengan kekuatan pasar. Dan sepanjang sesuai fundamental, kita tidak akan intervensi," jelasnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bayangi Nilai Kurs Rupiah, Sri Mulyani Cermati Geopolitik dan Ekonomi Global"
Post a Comment