Search

Citranya Sempat Terpuruk, Kini Garuda Indonesia Memulai Babak Baru

loading...

JAKARTA - Pergantian jajaran direksi dan komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk harus menjadi momentum untuk memperbaiki perusahaan. Maskapai pelat merah itu juga diharapkan mampu menyelaraskan kinerjanya guna mendukung visi pemerintah

Citra Garuda Indonesia sebelumnya sempat terpuruk akibat beberapa skandal yang melibatkan manajemen terdahulu saat dipimpin Ari Ashkara. Pada awal Desember tahun lalu emiten berkode GIAA itu tersangkut kasus penyelundupan Harley Davidson dari Prancis yang melibatkan sejumlah eksekutif perusahaan. Skandal lainnya adalah dugaan laporan keuangan palsu untuk periode tahun 2018 yang terbongkar pada Juni 2019.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik terpilihnya jajaran direksi dan komisaris Garuda Indonesia. Menurut Budi Karya, sebagai flight carrier nasional, Garuda Indonesia harus dijaga bersama-sama. Terpilihnya direksi Garuda yang baru diharapkannya bisa membawa maskapai ini menjadi lebih baik.

Baca Juga:

“Saya kira Kementerian BUMN sudah memilih dengan cermat jajaran direksi Garuda yang baru melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Yang pasti kita harapkan mereka bekerja profesional penuh integritas dan terus menciptakan manajemen yang baik, terbuka, dan transparan,” ungkap Budi Karya di Jakarta kemarin

Saat ditanya mengenai tidak adanya perwakilan regulator dalam jajaran komisaris, Budi Karya menyatakan bahwa hal itu tidak menjadi masalah. Pasalnya kementerian bisa memanggil Garuda kapan pun jika berkaitan dengan regulasi safety maupun security .

Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia kemarin memutuskan menunjuk Irfan Setiaputra menjadi direktur utama menggantikan Ari Askhara.

Irfan akan memimpin Garuda dengan didampingi Dony Oskaria sebagai wakil direktur utama. Direksi lainnya adalah Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal, Direktur Operasi Tumpal Manumpak Hutapea, Direktur Human Capital Aryaperwira Adileksana, Direktur Teknik Rahmat Hanafi, Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan TI Ade R Susardi serta Direktur Niaga dan Kargo M Rizal Pahlevi.

Pada RUPSLB tersebut, pemegang saham juga menunjuk mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf sebagai komisaris utama, ke mudian Wakil Komisaris Utama Chairal Tanjung, Komisaris Independen Yenny Wahid, Komisaris Independen Elisa Lumbantoruan, dan Komi sa ris Peter F Gontha. Dengan komposisi direksi dan komisaris tersebut, Kementerian BUMN selaku salah satu pemegang saham perseroan meyakini direksi terpilih adalah figur terbaik.

Menteri BUMN Erick Thohir berharap kinerja Garuda Indonesia bisa meningkat di bawah kepemimpinan Irfan dan jajaran direksi serta ko mi saris yang baru. “Kami di Kementerian BUMN berupaya mencari figur terbaik yang akan duduk mengelola
flight carrier kita, Garuda Indonesia,” katanya.Erick juga berharap Irfan bisa menjalankan amanah dalam membenahi dan meningkatkan kinerja Garuda Indonesia agar bisa bersaing secara global. Dia ingin maskapai tersebut mengikuti prinsip good corporate governance dan bisa membawa Garuda lebih baik lagi di masa mendatang.
Irfan Setiaputra mengaku kaget dirinya dipilih menjadi dirut Garuda Indonesia. Dia
mengaku tidak menyangka terpilih sebagai pimpinan baru dari maskapai pelat merah itu.
Di sisi lain Irfan merasa gem bira atas amanah baru yang dititipkan kepadanya ka re
na hal ini berarti dirinya dipercaya. “Saya juga senang dan gembira, tapi bukan gembira
karena jabatan ya, tapi karena orang memercayai saya jadi dirut Garuda,” ucapnya.

Dukung Bali Baru

Ketua Umum Indonesian National Air Carrier Associations (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan, proses pe milihan direksi Garuda Indonesia sudah melalui proses yang tepat. Dia berharap, Garuda Indonesia mampu menyelaraskan kinerja perusahaan dalam mendukung visi pemerintah.

“Pertama-tama saya ucap kan selamat kepada dirut yang baru Pak Irfan dan komut Pak Triawan Munaf. Saya harap Garuda ke depan mampu mendukung visi Presiden, salah satunya mewujudkan destinasi lima Bali Baru,” ungkapnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas penetapan direksi PT Garuda Indonesia yang ditetap kan pada RUPSLB. “Garuda Indonesia, secara prosedural, agar segera menindaklanjuti dengan melapor kan pergantian jajaran direksi tersebut kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,”
tutur Polana.

Dia menambahkan, jajaran direksi Garuda Indonesia harus tetap memiliki komit men
terhadap keselamatan, keamanan, dan pelayanan mengingat safety level Indonesia di mata internasional sudah baik. “Seperti yang saya sampaikan, siapa pun jajaran direksi harus tetap berkomitmen ter hadap keselamatan. Bagi kami regulator, keselamatan adalah yang utama, no go item,“ tutup Polana.

Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menilai, saat ini di Garuda Indonesia yang mendapat sorotan bukan orang penerbangan maupun bisnisnya, melainkan sosok direktur utama. “Barangkali itu sebabnya ada wadirut yang disiapkan untuk membentengi dirut dari
kalangan nonmaskapai atau pariwisata,” ungkapnya.

Menurutnya, jajaran direksiyang baru terbentuk harus bisa segera beradaptasi. Dia
menyarankan agar jajaran direksi baru bisa mendingin kan suasana internal dan mengambil hati para pekerja Garuda. “Saya kira kondisi internal perlu suasana harmonis se hingga kinerja juga bisa lebih meningkat lagi. Sebab ba gaimanapun Garuda punya ke kuatan yang menentukan dari sisi SDM-nya,” katanya.

Mengenai latar belakang profesi di jajaran komisaris, pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, untuk men jadi seorang komisaris di maskapai penerbangan tidak perlu memiliki latar belakang di bidang penerbangan. Menurutnya, fungsi komisaris adalah di bidang peng awasan.

“Fungsi komisaris itu kan mengawasi kebijakan dan kinerja perusahaan. Hal-hal teknis itu bisa minta para ahli, para praktisi untuk mem berikan masukan kepada mereka. Jadi tidak harus bidangnya. Jadi tidak harus orang pe ner bangan. Kalau terkungkung begitu ya isinya orangnya itu-itu saja,” ujar Alvin. (Rina Anggraeni/Michelle Natalia/Ichsan Amin)

(ysw)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1504645/34/citranya-sempat-terpuruk-kini-garuda-indonesia-memulai-babak-baru-1579713142

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Citranya Sempat Terpuruk, Kini Garuda Indonesia Memulai Babak Baru"

Post a Comment

Powered by Blogger.