
loading...
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan kenaikan ekspor Desember karena melonjaknya ekspor minyak dan gas sebesar 12,09%. Demikian juga pada ekspor nonmigas yang meningkat 3,10%.
"Dilihat dari bulan Desember 2018 ke Desember 2019 penyebabnya berbeda. Kalau year on year nilai ekspor migas itu mengalami penurunan 31,93%. Sebaliknya untuk ekspor nonmigasnya mengalami kenaikan 5,78%," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).
Baca Juga:
Kecuk--panggilan akrabnya--menerangkan bahwa kontribusi ekspor Indonesia, masih didominasi oleh industri pengolahan sebesar USD10,86 miliar, atau meningkat 6,85% secara yoy.
Untuk negara tujuan eskpor pada Desember 2019, Amerika Serikat masih menjadi yang terbesar, dengan kenaikan sebanyak USD192,1 juta. Disusul India (USD95,1 juta), Malaysia (USD81,4 juta), Korea Selatan (USD68,6 juta), dan Jepang (USD52,3 juta).
Sedangkan ekspor Indonesia ke Thailand anjlok paling besar, sebanyak USD111,7 juta. Kemudian Tiongkok (USD101,2 juta), Singapura (USD89,8 juta), Filipina (USD68,3 juta), dan Bangladesh (USD41,4 juta).
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekspor Bulan Desember Meningkat Jadi USD14,47 Miliar"
Post a Comment