
loading...
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan, penurunan ekspor kayu ini dikarenakan perang dagang China dan Amerika Serikat (AS) yang berdampak pada menurunnya kinerja sektor usaha kehutanan tahun 2019.
"Penurunan permintaan dunia melemahkan kinerja ekspor kayu olahan Indonesia, yang secara berantai menurunkan permintaan pasokan bahan baku dari sektor hulu, baik dari hutan alam maupun hutan tanaman,” ujar Indroyono di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Baca Juga:
Dia membeberkan, produksi kayu hutan alam tahun 2018 mencapai 7 juta meter per kubik, sedangkan tahun 2019 hanya tercapai 5,8 juta meter per kubik, atau turun 16,30 %.
“Penurunan produksi hutan alam ini terutama karena berkurangnya permintaan pasokan dari industri pengolahan kayu, terutama industri panel dan woodworking yang sebagian besar bahan bakunya menggunakan kayu alam,” jelasnya.
Indroyono menambahkan, produksi hutan tanaman juga mengalami penurunan tipis, dari 40 juta meter per kubik pada 2018 menjadi 39 juta meter per kubik pada 2019 atau turun 1,63 %. "Jadi, ini masalah yang harus diselesaikan karena sebenarmya potensi kita ada tapi karena pelemahan global jadi menurun," jelasnya.
(ind)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Imbas Perang Dagang AS-China, Ekspor Kayu Olahan RI Turun 4%"
Post a Comment