
loading...
"Dari komposisi per kelompok pengeluaran, Suhariyanto menyatakan, inflasi tertinggi terjadi pada bahan makanan, kemudian yang kedua transportasi, komunikasi dan jasa keuangan," papar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2020).
Dia melanjutkan, untuk kelompok bahan makanan, pada Desember 2019 mengalami inflasi sebesar 0,78%. Andilnya kepada inflasi Desember 2019 sebesar 0,16%. "Komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan inflasi terhadap bahan makanan itu yang pertama adalah telur ayam ras sebesar 0,08%, bawang merah 0,07%, ikan segar 0,02% dan beberapa sayuran seperti beras, bayam, kacang panjang, dan sebagainya masing-masing 0,01%," paparnya.
Baca Juga:
Adapun beberapa komoditas yang dominan memberikan andil kepada deflasi karena mengalami penurunan harga yakni cabai merah yang andilnya kepada deflasi 0,06%, cabai rawit 0,03% dan daging ayam ras 0,01%. Untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,29% dan memberikan sumbangan kepada inflasi 0,05%.
"Komoditas yang dominan menyumbang inflasi dari kelompok ini adalah rokok kretek, rokok kretek filter dan rokok putih masing masing 0,01%. Meskipun kenaikan rokok baru terjadi awal Januari ini tapi kita bisa melihat beberapa bulan terakhir harga rokok masing masing sudah memberikan andil kepada inflasi 0,01%," jelasnya.
Untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan kepada inflasi sebesar 0,09%. Sementara itu, untuk kelompok sandang serta pendidikan, rekreasi dan olah raga menyumbangkan deflasi 0,05%.
Untuk sektor transportasi juga mengalami inflasi sebesar 0,58% dan andilnya kepada inflasi Desember 2019 sebesar 0,1%. "Kelompok ini dominan karena banyak liburan, Natal dan Tahun Baru. Tarif angkutan udara andilnya kepada inflasi 0,07%, tarif kereta api andilnya 0,02%, dan tarif angkutan antar kota yang andilnya 0,01%," jelasnya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Faktor-Faktor Pendorong Inflasi Desember 2019"
Post a Comment