
loading...
Menurut Mendag, dokumen permohonan impor sudah diterima pada Selasa (28/1). "Kita lagi evaluasi. Permohonannya baru beberapa hari lalu saya terima, jadi kita evaluasi mungkin 2-3 hari ini. Kalau memang ini ya akan kita keluarkan segera (persetujuan impor)," ujar Agus di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Usulan permohonan impor tersebut antara lain datang dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) dikarenakan kekhawatiran terhadap pasokan gula yang diperkirakan akan habis dalam dua minggu.
Baca Juga:
Mendag mengaku belum mengetahui detil perihal menipisnya stok gula tersebut. "Nah saya belum tahu itu informasinya, nanti saya cek kalau soal stok, karena kan akan kita evaluasi semua," jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memberikan sinyal mengenai rencana akan kembali membuka keran impor untuk gula rafinasi pada tahun ini. Adapun kebutuhan gula untuk industri per tahun menurut data Kemenperin tercatat mencapai sebanyak 3,2 juta ton.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kebutuhan gula untuk industri secara spesifikasi beda dengan kebutuhan gula konsumsi pada umumnya. Persoalannya, selama ini belum ada yang mampu memproduksi gula rafinasi secara masal. "Mau tidak mau karena belum ada industri di dalam negeri yang supply, tentu harus kita lakukan impor agar bisa bergerak," jelasnya.
(ind)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mau Buka Keran Impor Gula, Mendag: Masih Evaluasi"
Post a Comment