
loading...
"Sinergi dan koordinasi antara para pemangku kepentingan termasuk pembuat kebijakan, pemerintah dengan sejumlah instansi seperti Bank Indonesia, OJK, serta instansi lain merupakan pilar yang sangat penting untuk menjaga stabilitas dan juga kesempatan untuk tumbuh," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Sambung dia menerangkan, saat banyak bursa efek negara lain yang mencatatkan pertumbuhan negatif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tumbuh sepanjang tahun 2019. Pemerintah diterangkan harus lincah dalam merespons perubahan yang terjadi, namun pada saat yang sama juga harus mampu menjaga daya tahan dari perekonomian sehingga mampu menjaga gejolak maupun perlemahan global.
Baca Juga:
"Indonesia memiliki comparative advantage dibanding emerging country lainnya. Pencapaian BEI lainnya antara lain 55 pencatatan saham perdana, 668 total perusahaan tercatat, 9,1 triliun transaksi rata-rata per hari, serta 469 ribu kali rata-rata transaksi per hari," katanya.
Dia pun menyebutkan salah satu langkah yang sedang dilakukan adalah menyusun dua Omnibus Law, yaitu Omnibus Law tentang Cipta Lapangan Kerja dan Omnibus Law tentang Perpajakan. "Omnibus Law menurunkan tarif PPh Badan, tambahan insentif penurunan tarif PPh untuk perusahaan go public, insentif untuk pengenaan PPh atas dividen, dan pemberlakuan asas teritori. Semua hal tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan iklim berusaha di Indonesia," jelasnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Modal RI Masih Diminati Investor, Sri Mulyani: Berkat Sinergi"
Post a Comment